WORKSHOPKREASI FLANEL NINGYOU SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA DI BIDANG KEWIRAUSAHAAN DI SMK PRESTASI AGUNG DAN SMA ISLAM MUTIARA BARU

Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Pengadian Pada Masyarakat Prodi Pendidikan Bahasa Jepang pada tahun 2023 ini. Kegiatan yang dipimpin oleh Dr. Frida Philiyanti, M.Pd. dan didampingin oleh Viana Meilani Prasetio, M.Pd. ini mengusung tema kewirausahaan siswa sekolah menengah atas melalui kreasi boneka flanel atau flanel ningyou, khususnya di dua sekolah swasta yaitu SMK Prestasi Agung dan SMA Islam Mutiara Baru.

Kegiatan dibagi ke dalam dua sesi yaitu sesi pertama di SMA Islam Mutiara Baru pada hari Rabu 18 Juli hinggal Jumat 20 Juli 2023 bertempat di Gelanggang Olahraga Mutiara Baru, Rawalumbu Bekasi. Pada kesempatan tersebut, pelaksanaan P2M Prodi diberi tempat khusus pada acara Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2023/2024 karena tema yang diusung sejalan dengan visi sekolah yaitu sekolah berbasis entrepreneur. Kegiatan berlangsung sangat meriah karena dihadiri oleh 81 siswa yang terdiri atas siswa kelas X dan kelas XI. Usai kegiatan, para peserta dibimbing oleh anggota panitia yang terdiri atas mahasiswa-mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang yaitu Salsabila Eka, Najwaa, Ade Anita, Muhammad Alvaro, Densi Nataniel, dan Chaidir Isya untuk mempromosikan boneka kreasi masing-masing kelompok di sosial media berkolabori dengan Instagram Prodi yaitu @ngk_unj.

Sedangkan di SMK Prestasi Agung kegiatan dilaksanakan secara khusus pada kelas mata pelajaran Kewirausahaan kelas X pada hari Jum’at. Oleh karena itu kegiatan dilaksanakan setiap seminggu sekali pada hari Jum’at yaitu tanggal 4 dan 11 Agustus 2023.

Kegiatan di masing-masing sekolah diawali dengan pengisian angket, workshop, dan diakhiri dengan pengisian angket kepuasan. Workshop dipandu oleh instruktur yang juga sekaligus alumni Prodi yaitu Siti Nurma Gurvita Sari Sri Purnami Wulan, S.Pd. Kegiatan workshop dilakukan dalam dua hari karena pembuatan boneka yang memakan waktu lama. Pada hari pertama siswa diajarkan cara memotong pola, mengisikan dakron/busa, dan menjahit bagian tubuh boneka. Pada hari kedua para siswa diajarkan cara menyatukan bagian tubuh menggunakan lem bakar, dan dihias serta diberi frame.

Dari hasil angket di kedua sekolah, tujuan P2M ini dapat dikatakan tercapai karena hampir seluruh siswa berpendapat bahwa kegiatan ini menambah keterampilan mereka dan memberikan alternatif peluang kerja setelah mereka lulus sekolah. Sedangkan bagi pihak sekolah, kegiatan kerjasama ini dapat membantu meningkatkan reputasi sekolah dan berguna bagi promosi sekolah. Semoga melalui kegiatan ini dapat meningkatkan jumlah siswa baru kedua sekolah di tahun mendatang. (FP)