KOMEDI BETAWI “ZOOKARTA BALIKAN” DI SETU BABAKAN

[easingslider id=”1611″]

Masih dalam rangkaian acara Art, Education, and Culture Fair (Artec Fair) FBS UNJ yang ke-9, Prodi Sastra Indonesia menggelar pementasan komedi Betawi. Pementasan tersebut telah diselenggarakan di panggung ampiteater Setu Babakan pada Sabtu, 12 Oktober 2019 pukul 15.00 sampai selesai. Pementasan ini yang secara teknis dilakukan oleh mahasiswa 2016 ini dapat terwujud berkat dukungan dari Prodi Sastra Indonesia dan Fakultas Bahasa dan Seni UNJ, juga  pengelola Taman Budaya Setu Babakan. Pementasan tersebut merupakan luaran dari mata kuliah Manajemen Pertunjukan pada semester 111.

Pementasan komedi Betawi dengan judul “Zookarta Balikan” menceritakan kondisi sosial-budaya masyarakat Betawi. Cerita dimuali dengan keinginan seorang anak muda Betawi yang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi. Untuk memenuhinya, sang babeh membuat kontrakan agar dapat menjadi sumber pembiayaan si anak. Berbagai konflik pun muncul karena penghuni kontrakan berasal dari latar belakang yang berbeda, mulai dari latar budaya, bahasa, pekerjaan, dan lain-lainnya. Inilah yang menjadi alasan pemilihan judul “Zookarta” yang merupakan singkatan dari zoo (kebun binatang) dan karta (Jakarta). Kontrakan babeh yang berlokasi di Jakarta  diibaratkan kebun binatang tempat berkumpulnya berbagai jenis binatang dari berbagai wilayah. Makna yang ingin disampaikan dalam cerita ini adalah perbedaan tidak seharusnya menjadi faktor perpecahan, namun harus menjadi faktor pendorong untuk saling melengkapi demi kemajuan dan kedamaian bersama.

Ada beberapa kendala yang dihadapi saat pelaksanaan pementasan. Pelaksana mengatakan bahwa pementasan yang berlokasi di luar ruangan membuat suasana kurang kondusif. Hal tersebut ditambah lagi dengan pelantang yang terkadang mati sehingga ada bagian dialog dalam cerita yang tidak utuh penyampaiannya. Alunan musik Gambang Kromong yang menjadi musik pengantar pun dirasakan kurang masuk pada beberapa bagian cerita. Diakui oleh tim pelaksana, mereka belum pernah berlatih bersama sehingga ada bagian-bagian musik yang kurang mengena dalam cerita. “Tapi alhamdulillah, semua berjalan dengan lancar,” ungkap Bagus, pemeran Babeh, “semoga ke depannya lebih baik lagi.” (sw)