PELATIHAN PENULISAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM) FBS 2019

[easingslider id=”1590″]

Sebagai langkah awal persiapan pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), pihak penyelenggara di tingkat fakultas mengadakan pelatihan penulisan proposal PKM 2019. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 9–10 Oktober 2019, diikuti para mahasiswa dari tiga belas prodi di lingkungan FBS, termasuk Prodi Sastra Indonesia. Mereka merupakan mahasiswa angkatan 2016 sampai mahasiswa baru, angkatan 2019. Pembicara dalam kegiatan tersebut adalah Ibu Aam Amaningsih Jumhur, M.T. yang merupakan dosen Fakultas Teknik UNJ sekaligus reviewer PKM tingkat nasional. Diskusi tersebut dimoderatori oleh Bima Dewanto, Mahassiwa Berprestasi Utama UNJ 2019 dari Sastra Indonesia yang prestasinya dimulai dari program PKM juga.

Kegiatan yang dibuka langsung oleh Wakil Dekan III, Bapak Dr. Syamsi Setiadi, M.Pd., dibagi menjadi dua sesi dalam waktu dan tempat yang berbeda. Pada sesi pertama, Rabu, 9 Oktober 2019, pelaksanaan kegiatan dipusatkan di Aula UPT Perpustakaan UNJ. Terpantau sebanyak 29 mahasiswa Sastra Indonesia yang mayoritas angkatan 2019, hadir untuk mengikuti sosisalisasi serta pengarahan dari pembicara mengenai PKM. Sebagai mahasiswa baru, tentu mereka masih awam dengan program ini. Di sesi kedua, Kamis, 10 Oktober 2019, terlihat sebanyak 19 mahasiswa Sastra Indonesia dikumpulkan di Aula Latief Gedung Dewi Sartika lantai 2 Univesitas Negeri Jakarta. Pada pelatihan ini, peserta yang sebagian besar juga penerima beasiswa Bidik Misi dan PPA, diminta untuk membuat kelompok yang terdiri atas 3–5  orang sesuai dengan pilihan programnya dan menuangkan ide-ide kreatif mereka dalam proposal. Ada pun program yang dapat dipilih dalam PKM tersebut adalah 1) penelitian, 2) karya cipta, 3) pengabdian kepada masyarakat, 4) kewirausahaan, 5) penerapan teknologi, 6) artikel ilmiah, 7) gagasan tertulis, dan 8) gagasan futuristik konstruktif.

Pada sesi terakhir, selain pengarahan PKM, pihak panitia pun memperkenalkan tim dosen pembimbing dan reviewer dari prodi-prodi FBS. Dengan begitu, para mahasiswa dapat berkomunikasi dan berkonsultasi dengan para dosen pembimbing segala hal mengenai program tersebut. Selain itu, peran andil koorprodi dan dosen di tiap-tiap prodi juga sangat dibutuhkan untuk dapat bersinergi dalam menyukseskan program ini. Harapannya, tidak hanya satu, tapi banyak proposal dari mahasiswa FBS  dapat lolos menuju PIMNAS 2020. (sw)