PELATIHAN KEPEMIMPINAN MAHASISWA PRODI (PKMP) SASTRA INDONESIA 2019

[easingslider id=”1624″]

Sebagai bentuk peningkatan softskill kepemimpinan mahasiswa baru, Prodi Sastra Indonesia melalui BEMP melaksanakan kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia. Kegiatan dengan tema ‘Membangun Karakter Pemimpin, Menuju Generasi Berkarya’ berlangsung selama 3 hari di Bogor, tepatnya Vila Abah Herman.

Pada Jumat sore, 18 Oktober 2019, kegiatan diawali dengan pembukaan oleh pembawa acara, yakni Achmad Nur Syaifudin dan Luthfiah El Khoirunnisa di teater terbuka UNJ. Dengan menggunakan tiga kendaraan TNI AL, semua berangkat menuju lokasi kegiatan pada pukul 19.00 WIB. Tampak ikut serta dalam rombongan Bapak Asisda Wahyu, M.Hum. dan Bapak Sigit Widiatmoko, M.Hum., selaku dosen pembimbing. Sesampainya di Vila Abah Herman, ada pembagian kamar peserta dan makan malam. Lalu, pengarahan dari ketua pelaksana yakni Dwi Puji Lestari. Kemudian, para peserta diimbau untuk tidur di kamar yang telah disediakan karena kegiatan hari berikutnya cukup padat.

Keesokan harinya, para peserta PKMP 2019 mendapat banyak materi dari beberapa narasumber, seperti  Kapita Selekta BEM oleh BEMP Sastra Indonesia 2019, Kapita Selekta LLMP oleh LLMP Sastra Indonesia 2019, Kepemimpinan dan Public Speaking oleh Bima Dewanto, Manajemen Organisasi oleh Yuri Suryarismawan, Mekanisme Sidang oleh Ryan Fahri Husaini, dan lain-lain. Hal tersebut berlangsung dari pagi hingga sore. Pada malam harinya, kegiatan dilanjutkan dengan acara penampilan dramatisasi puisi dari masing-masing kelompok dan malam akrab. Dengan pemaparan materi hari kedua ini, peserta mendapatkan pengalaman yang diharapkan bermanfaat dalam menjalani kehidupan akademik dan nonakademik di kampus.

Sebelum pulang pada Minggu, 20 Oktober 2019,  para peserta diajak menikmati udara pagi pegunungan yang sejuk. Mereka lari pagi dan senam beserta panitia yang dipandu oleh Natalia Anwar. Selanjutnya, mereka pun melakukan kegiatan seru dengan ber-outbound ria, penuh keriangan. “Sayang sekali, ada kurang lebih 13 mahasiswa yang tidak bisa hadir dalam kegiatan ini. Mereka tidak dapat hadir karena beberapa alasan, mulai dari masalah kesehatan hingga kondisi keluarga. Tentu saja, kami memberi mereka izin dengan syarat pengajuannya harus sesuai prosedur yang berlaku. Sesungguhnya kegiatan ini penting, selain dapat meningkatkan kemampuan kepemimpinan, ke depannya sertifikat kegiatan PKMP dapat digunakan untuk memenuhi KKM mereka sendiri,” ungkap Dwi, ketua pelaksana. Pada tahun 2019 FBS UNJ sudah mulai memberlakukan pemenuhan KKM sebagai salah satu syarat pengajuan sidang skripsi. Mahasiswa diwajibkan untuk memenuhi poin KKM minimal 100 untuk dapat mengajukan sidang skripsi. Untuk memenuhi kewajibannya tersebut, mahasiswa harus aktif mengikuti berbagai kegiatan seperti perlombaan, seminar, organisasi, dan pelatihan softskill seperti kegiatan PKMP.