PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) PULAU TIDUNG OLEH PRODI SASTRA INDONESIA

[easingslider id=”1424″]

Pada Selasa, 23 Juli 2019, dosen Prodi Sastra Indonesia UNJ berangkat menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Pulau yang merupakan pulau terbesar di gugusan Kepulauan Seribu menjadi target program PKM Prodi Sastra Indonesia karena berpenduduk paling padat. Selama dua hari, 23 – 24 Juli 2019, berbagai aktivitas dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi masyarakat, seperti seminar  membaca literasi hukum, pelatihan menulis kreatif, dan lain sebagainya. Program yang diketuai oleh Dr. Gres Gracia Azmin, M.Si. dengan anggota sebanyak 9 dosen dan kelompoknya ini melibatkan peserta dari berbagai lapisan masyarakat, yaitu pegawai pemerintahan setempat, guru-guru, pengurus karang taruna, dan tokoh masyarakat lainnya. Pada setiap sesi pelatihan yang dilaksanakan, para pemateri dan peserta saling berdiskusi. Dalam sambutannya pada pembukaan acara, Dr. Siti Gomo Attas, M.Hum. selaku Koorprodi Sastra Indonesia yang juga ikut dalam rombongan PKM, mengucapkan terima kasih atas sambutan dan dukungan dari kepala pemerintahan setempat serta para peserta yang berkenan hadir sehingga kegiatan ini dapat terselenggara dengan baik dan lancar. Diharapkan dengan mengikuti kegiatan ini, para peserta dalam meningkatkankan kompetensi diri sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan diri dan masyarakatnya.

Sebelum para tim dosen kembali pulang ke daratan, pemerintah setempat yang diwakili Bapak Sahruddin dan Bapak Yafid sempat mengantar tim PKM untuk melakukan observasi lokasi Pulau Tidung Kecil. Walaupun tidak berpenghuni, pulau yang dihubungkan dengan Jembatan Cinta dari Pulau Tidung Besar ini memiliki berbagai lokasi wisata yang dapat menjadi potensi pariwisata Pulau Tidung. Berbeda dengan wisata yang ditawarkan di Pulau Tidung Besar yang berfokus pada keindahan alamnya, Pulau Tidung Kecil menawarkan lokasi wisata edukasi. Di sana terdapat penangkaran penyu laut dan ikan nemo,museum kerangka ikan paus, area untuk berkemah, dan juga makam panglima hitam yang dianggap sebagai leluhur masyarakat Tidung. Selain itu, di sana sedang dibangun pasar induk untuk masyarakat Pulau Tidung dan sekitarnya sehingga mereka tidak perlu lagi berbelanja kebutuhannya di darat. Pembangunan infrastruktur memang penting dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan, namun pembangunan sumber daya manusia jauh lebih penting. Oleh karena itu, semoga kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi diri masyarakat melalui kegiatan PKM ini dapat terus dilaksanakanan. (sw)