BELAJAR LENONG BETAWI DARI SANG AHLI

[easingslider id=”1274″]

Hari Kamis, 2 Mei 2019, kelas 3 SIL 1 dan SIL 2 kedatangan dosen tamu istimewa. Beliau adalah Dr. Syaiful Amri, M.M., seorang dosen dari Institut Kesenian Jakarta. Pria yang juga Wakil Ketua UPK Setu Babakan ini berbagi ilmunya perihal manajemen pertunjukan di ruang Aula Gedung S, Universitas Negeri Jakarta, pukul 10.00 – 11.40 WIB.

Bersama dosen pengampu mata kuliah Manajemen Pertunjukan, Dr. Siti Gomo Attas, M.Hum., pria lulusan Master Manajemen ini  menyampaikan  empat fungsi utama dalam manajemen, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), dan pengendalian (controlling). Di antara keempat fungsi tersebut, fungsi perencanaan selalu dianggap sepele sehingga tidak dilakukan dengan maksimal. Untuk fungsi pengorganisasian, kita pun sering bertumpu pada pengarahan dari pimpinan saja. Padahal semua anggota dalam organisasi harus memegang komitmen untuk melaksanakan keempat fungsi tersebut agar sebuah organisasi bisa tetap bertahan dan bahkan berkembang.

Berbekal ilmu dari Teater Modern IKJ, Beliau membuat grup Komedi Betawi yang berakar dari Lenong Betawi. Beliau bercerita, awal pembentukan grup Lenong Betawinya ditentang banyak budayawan Betawi karena dianggap keluar dari pakem Lenong. Namun, karena keinginannya agar Lenong tetap bisa berkembang sesusai zaman, beliau dan anggota grup sepakat untuk menamai grupnya Komedi Betawi.  Pria dengan gelar Doktor dalam Kajian Tradisi Lisan ini memaparkan bahwa awalnya Lenong Betawi memiliki 2 jenis yang berbeda, yaitu lenong dines, yang berkembang di Betawi tengah, dan lenong preman, yang muncul di Betawi pinggiran. Karakteristik Betawi tengah yang religius membuat cerita Lenong yang muncul biasanya diambil dari cerita 1001 malam dan berbahasa Melayu tinggi. Karakter berbeda dari Lenong Betawi pinggiran yang merupakan orang kampung biasanya bercerita tentang jawara dan menggunakan bahasa sehari-hari. Pada hari ini, kedua karakteristik kedua cerita tersebut dapat berkolaborasi dengan baik.

Kehadiran seorang ahli di bidang seni pertunjukan seperti Bang Amri, sapaan akrabnya, diharapkan dapat memberi inspirasi dan solusi untuk mahasiswa. Hal ini karena mahasiwa yang mengambil mata kuliah Manajemen Pertunjukan harus membuat sebuah projek pertunjukan Lenong Betawi yang akan ditampilkan di panggung di Setu Babakan.  (sw)