Mengasah Keterampilan Menulis Berita Bersama Syarifudin Yunus

1

Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta  merupakan prodi yang sadar akan pentingnya memahami kefaktualan berita. Melalui mata kuliah Teori dan Aplikasi jurnalistik, mahasiswa Sastra Indonesia dilatih untuk mampu membedakan berita hoaks dan berita yang berdasarkan fakta. Selain itu, kemampuan menulis mahasiswa diasah dalam mata kuliah tersebut.

Jumat (22/12), diadakan pelatihan menulis berita bersama Syarifudin Yunus, seorang dosen, penulis buku, sekaligus mantan wartawan.

“Inti dari suatu berita adalah penyebaran yang seluas – luasnya dan secepat – cepatnya”, ujar Syarifudin. Di samping berita harus aktual dan berdasarkan fakta, berita harus diterima oleh masyarakat secara meluas. Penyebaran berita pun harus secara cepat agar tetap keaktualannya.

Menurut Syarifudin, segala sesuatu yang ada di lingkungan bisa dijadikan berita. Kemampuan menulislah yang berperan dalam pengolahan berita. Maka dari itu, mahasiswa harus dibiasakan untuk menulis terutama menulis berita. Suatu berita yang baik dilahirkan melalui kemampuan menulis yang terasah.

            Ada tiga inti dalam menulis berita yang telah dijabarkan Syarifudin yaitu aktual, faktual, penting, dan menarik. Jika salah satu dari ketiganya tidak dipenuhi maka nilai dari suatu berita akan berkurang.

            Selain berdiskusi tentang penulisan berita, Syarifudin juga menekankan beberapa kiat untuk sukses dalam menjalani hidup. Kiat tersebut adalah selalu dekat dengan Tuhan dan rajin memberi uluran tangan kepada orang lain.