Proses seleksi Beasiswa MEXT (Monbukagakusho) 2025 kembali menjadi sorotan, khususnya di Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Tahun ini, delapan mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang FBS UNJ mendaftar untuk mendapatkan kesempatan melanjutkan studi di Jepang melalui program beasiswa bergengsi tersebut.
Tahap seleksi dimulai pada awal Januari 2025 ketika pendaftaran resmi dibuka melalui situs MEXT. Para pendaftar segera mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan, antara lain surat rekomendasi dari dosen pembimbing atau koordinator program studi, surat keterangan pendukung berupa transkrip nilai dan sertifikat kemampuan berbahasa Jepang, serta formulir pendaftaran yang dilengkapi esai berbahasa Jepang. Di dalam esai tersebut, peserta memaparkan rencana studi dan rencana masa depan yang mereka susun secara mandiri dengan bimbingan intensif dari para dosen. Setelah berkas lengkap, dokumen diserahkan langsung ke Kedutaan Besar Jepang.
Memasuki pertengahan Februari 2025, para peserta menghadapi ujian tulis. Sebelum pelaksanaan ujian, diadakan sesi belajar bersama yang dipandu oleh Kaede-sensei untuk memperkuat persiapan. Dua minggu kemudian, pada awal Maret 2025, hasil ujian diumumkan. Dari delapan mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang FBS UNJ yang mendaftar, Rayhan Nugraha Putra menjadi satu-satunya peserta yang berhasil melaju ke tahap berikutnya, yaitu tahap wawancara.
Tahap wawancara dijadwalkan satu minggu setelah pengumuman hasil ujian tulis. Peserta yang lolos mendapatkan pendampingan langsung dari para dosen untuk mematangkan persiapan. Hasil wawancara diumumkan sekitar satu minggu setelah pelaksanaan, diikuti dengan kewajiban melengkapi dan memperbaiki berkas untuk proses secondary screening. Tahap secondary screening yang berlangsung pada Maret hingga Juni 2025 menjadi penentuan penting. Pada tahap ini, berkas peserta dari Indonesia bersaing dengan pelamar lain dari berbagai negara. Hasil seleksi tahap ini diumumkan pada akhir Juni 2025. Peserta yang lolos kemudian memasuki tahap penempatan universitas di Jepang sesuai dengan pilihan yang telah diajukan.
Pada awal Agustus 2025, hasil penempatan universitas diumumkan. Rayhan Nugraha Putra mendapatkan kesempatan belajar di Toyama University selama satu tahun, mulai dari Oktober 2025 hingga Agustus 2026. Setelah itu, ia akan melanjutkan proses administrasi, termasuk pengurusan visa, akomodasi, dan persiapan keberangkatan ke Jepang. Sebaliknya, peserta yang tidak mendapat universitas dinyatakan gugur dan tidak berhak menerima beasiswa. Perjalanan panjang ini membuktikan ketatnya seleksi beasiswa MEXT. Capaian satu mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang FBS UNJ yang berhasil menembus hingga tahap akhir menjadi inspirasi dan motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berusaha meraih mimpi menuntut ilmu di Negeri Sakura.