FAKULTAS BAHASA DAN SENI
Cerdas, Bermartabat, Unggul
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
Cerdas, Bermartabat, Unggul
MAHASISWA UNJ WAKILI INDONESIA DI PROGRAM JAPANESE COUNTERPART UNIVERSITIES 2025

Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali mendapatkan kesempatan untuk mengukir nama di Jepang. Muhammad Ridwan, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, terpilih mengikuti Japanese Counterpart Universities, program bergengsi yang diselenggarakan Japan Foundation, Japanese Language Institute, Kansai, Jepang.

Program Japanese Counterpart Universities ini bertujuan memperdalam pemahaman bahasa, budaya, dan masyarakat Jepang, sekaligus mengasah keterampilan mengajar bagi calon guru bahasa Jepang. Peserta yang lolos seleksi akan mendapatkan pelatihan intensif untuk pengajaran bahasa Jepang, pengalaman lintas budaya, serta pengembangan soft skill yang dibutuhkan di era modern.

Seleksi dilakukan secara ketat dengan syarat pendaftar harus memiliki sertifikat Japanese Language Proficiency Test level N3 dan belum pernah memiliki pengalaman belajar di Jepang lebih dari 3 bulan. Calon peserta dari seluruh Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia diminta membuat video pidato berdurasi lima menit dalam bahasa Jepang. Pidato tersebut berisi impian dan rencana masa depan mereka. Dalam pidatonya, Ridwan memaparkan tekadnya untuk menjadi guru bahasa Jepang sekaligus menjelaskan sosok pengajar ideal menurut perspektifnya. Dari puluhan pendaftar, hanya tujuh orang yang terpilih mewakili Indonesia mengikuti program Japanese Counterpart Universities ini.

 

Setelah terpilih menjadi peserta Japanese Counterpart Universities, Ridwan mengungkapkan kesannya selama mengikuti program tersebut. “Saya merasa kesempatan berinteraksi langsung dengan penutur asli Jepang sangatlah penting untuk mengasah kemampuan bahasa. Saya merasakan adanya peningkatan setelah berinteraksi menggunakan bahasa Jepang setiap harinya,” ujar Ridwan.

Program ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2025 dan berlangsung selama 44 hari. Semua biaya untuk kebutuhan sehari-hari ditanggung oleh pihak Japan Foundation, termasuk akomodasi lengkap di asrama Kansai yang dilengkapi kamar pribadi, kantin, dapur, ruang olahraga, hingga ruang karaoke. Para peserta hanya perlu menanggung biaya pemeriksaan kesehatan dan pembuatan paspor sebelum keberangkatan.

 

Kegiatan belajar berlangsung lima hari dalam seminggu dengan topik utama Sustainable Development Goals (SDGs) yang dibagi menjadi tiga subtema: makanan, pariwisata, dan keberagaman. Selain pembelajaran di kelas, peserta juga mengikuti studi wisata ke Hiroshima dan Nara serta mengunjungi Osaka International Expo 2025. Semua biaya perjalanan dan penginapan dari studi wisata ini juga ditanggung penuh oleh penyelenggara.

Meskipun melalui seleksi yang sangat ketat dan kompetitif untuk bisa menjadi peserta dari program ini, Ridwan tetap menjalin hubungan pertemanan dengan peserta lain yang berasal dari berbagai negara. “Dari program Japanese Counterpart Universities ini, saya juga mendapatkan kesempatan untuk menjalin pertemanan dengan peserta lain yang merupakan mahasiswa dari berbagai negara dengan visi misi yang serupa dengan saya,” pungkas Ridwan.

Program Japanese Counterpart Universities yang dilaksanakan pada musim semi tahun ini diikuti oleh 29 peserta dari delapan negara. Para peserta diharapkan dapat saling berinteraksi dan bertukar pikiran dengan mempertimbangkan pola pikir serta sudut pandang yang berbeda sesuai karakteristik negara mereka. Program ini diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang siap berkontribusi, baik di negara masing-masing, di Jepang, maupun di tingkat global.

 

“Seluruh kegiatan di program ini bagaikan mimpi yang tidak akan saya lupakan. Semua pembelajaran yang saya dapat selama di Jepang akan terus saya salurkan ke orang-orang di sekitar saya ke depannya,” ucap Ridwan. Semangat, Ridwan! Semoga terus berprestasi dan sukses menjadi guru bahasa Jepang yang hebat di masa depan!.

Post Views: 50