[easingslider id=”7163″]
Salah satu kegiatan hiburan dalam rangka memeriahkan bulan Festival Pendidikan, Seni Budaya, dan Bahasa atau Art, Education, and Culture Fair (ARTEC) 2019 adalah Lomba Masak Masakan Nusantara Khusus Pria yang dilaksanakan pada hari yang sama dengan acara pembukaan ARTEC, 8 Oktober 2019 di Panggung Fakultas Bahasa dan Seni (FBS). Lomba masak ini diperuntukkan bagi seluruh sivitas akademika di lingkungan FBS. Peserta lomba berjumlah 24 orang terdiri dari dosen seluruh program studi di lingkungan FBS, tenaga pendidik yang berasal dari tiga subbagian yaitu Subbagian Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Subbagian Keuangan dan Akuntansi, dan Subbagian Umum, Kepegawaian, dan BMN. Acara dipandu oleh Bapak Yosep Abdul Rahman, tendik Subbagian Kemahasiswaan dan Ibu Destria alumni prodi Pendidikan Tari. Juri pada lomba ini adalah bapak/ibu tim Dekanat FBS.
Pada kegiatan lomba, seluruh peralatan masak dan bahan masakan disediakan oleh panitia. Bahan pokok yang harus diolah adalah bihun dan telur. Menu yang ditetapkan adalah bihun goreng. Perlombaan terbagi menjadi lima sesi. Teknis pelaksanaan lomba yaitu pertama-tama peserta mendapatkan nomor urut antrian untuk berlaga di panggung. Lalu, lima peserta akan beraksi mengolah masakan mereka secara bersamaan. Peserta bebas memilih bumbu masakan yang telah disediakan di meja terpisah dan diberi waktu 30 menit mulai dari pemilihan bumbu, proses memasak, hingga menghias hasil masakan dengan garnis. Setalah 30 menit berakhir, hasil masakan peserta disajikan kepada juri untuk dinilai. Sementara itu, perlombaan terus dilanjutkan dan berjalan ke nomor antrian berikut dengan jumlah lima peserta pada setiap sesinya.
Suasana riuh dan penuh tawa dari para pendukung peserta lomba mewarnai even ini. Tampak para peserta pria yang piawai menggunakan alat masak, atau yang menghias hasil masakan. Namun, tampak pula peserta yang bingung memilih bumbu masakan atau mencampurkannya pada masakan mereka. Mengingat para peserta berasal dari berbagai latar belakang daerah yang berbeda, di sinilah terlihat kekayaan budaya nusantara yang mewarnai hasil masakan mereka. Peserta yang berasal dari Jawa misalnya, cenderung menyajikan bihun goreng dengan tampilan warna yang lebih gelap didominasi bahan kecap manis, atau bihun goreng dengan dominasi cabai atau warna kemerahan, terlihat diolah oleh peserta yang berasal dari Padang. Beberapa peserta pria ini juga mahir membuat garnis pada sajian agar terlihat lebih cantik dan menarik. Pemenang lomba masak akan diumumkan pada acara penutupan ARTEC FAIR, 30 Oktober 2019.