[easingslider id=”7908″]
Restrukturisasi kurikulum era industri 4.0 dan implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menjadi tajuk kegiatan tahunan Forum Bahasa dan Seni Indonesia (FBSI) yang diselenggarakan pada 2-3 November 2020 secara tatap maya melalui aplikasi Zoom Meet. Kegiatan FBSI merupakan konsolidasi 14 program studi pada 12 universitas LPTK se-Indonesia dalam upaya menjawab tantangan “Mas Menteri” Pendidikan dan Kebudayaan, Nadhiem Makarim, B.A., M.B.A. dengan progrom MBKM-nya. Pada kesempatan FBSI kali ini pula, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta (FBS UNJ) terpilih sebagai tuan rumah penyelenggara.
Rektor UNJ, Prof. Dr. Komarudin, M.Si. hadir dalam forum untuk membuka kegiatan. Para peserta forum meliputi dekan, wakil dekan, koordinator program studi, serta dosen tim pengembang kurikulum dari masing-masing LPTK. Narasumber utama kegiatan ialah Prof. Dr. Edi Cahyono, M.Si. dengan moderator pada sesi pleno Prof. Nonny Basalama, M.A., Ph.D., Ketua FBSI. Kegiatan diarahkan oleh pewara, Ati Sumiati, M.Hum., yang mengawalinya dengan salam pembuka dan mengundang peserta menyanyikan Lagu Indonesia Raya.
Sebelum agenda pleno dimulai, ketua pelaksana FBSI, Dr. Ifan Iskandar, M.Hum., memberikan laporannya. Ifan Iskandar mengatakan bahwa forum akan membahas pemuktahiran kurikulum terkait program baru Mas Menteri, MBKM. Kegiatan dikemas dalam ruang maya pleno dan diskusi antar peserta yang berasal dari 14 program studi. “Semoga apa yang menjadi tujuan dalam kegiatan ini yaitu terciptanya kerja sama dengan 14 program studi dapat berjalan dengan baik,” Ifan berharap. Luaran kegiatan forum berupa penandatanganan Perjanjian Kerja Sama di antara program studi lintas LPTK.
Sebagai tuan rumah, Dekan FBS, Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd. memberikan sambutan dengan mengatakan bahwa topik bahasan pada FBSI dipilih untuk melaksanakan amanat program MBKM Kemendikbud. Liliana menambahkan, “Merdeka belajar adalah memberikan kebebasan dan otonomi kepada Lembaga Pendidikan dan merdeka dari birokratisasi. Merdeka belajar mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai ilmu yang berguna dalam memasuki dunia kerja dan dosen juga dibebaskan dari birokratisasi.” MBKM memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk mengambil 3 SKS mata kuliah di luar kampus, bisa lintas program studi, fakultas, universitas dan dunia industri. Salah satu implikasi MBKM adalah terjalinnya kerja sama antar dua perguruan tinggi sejenis yang menjadi fokus kegiatan pula pada hari ini. Liliana mengharapkan agar momen ini menjadi awal kerja sama yang lebih harmonis dan intensif meskipun kerja sama serupa telah terjalin sebelumnya.
Agenda dilanjutkan dengan sambutan Ketua FBSI, Prof. Nonny Basalama, M.A., Ph.D., yang menekankan, “Program MBKM mengedepankan 3 hal: digital manusia, digital data, digital literasi yang sejalan dengan kontrak kerja dengan Menteri.” Luaran kegiatan ialah kurikulum yang di dalamnya terdapat kolaborasi butir-butir kerja sama antar fakultas dan program studi dalam 8 kegiatan diantaranya seperti kredit transfer, program PERMATA SAKTI, PERMATA MANDIRI, dll.
Rektor UNJ, Prof. Dr. Komarudin, M.Si, sebelum membuka forum dalam sambutannya mengatakan, ”Semua pihak sudah bekerja untuk menghasilkan kurikulum yang dituntut oleh Mas Menteri, yaitu MBKM. Susunlah kurikulum yang dapat diimplementasikan dengan baik, jika memungkinkan disusun secara bertahap. Apakah yang 3 semester itu kita blok atau kita sebar,” saran Komarudin. Kolaborasi dengan dunia luar khususnya dunia industri menjadi penting terlebih bagi program studi non kependidikan. Komarudin memberikan apresiasi kepada FBS UNJ yang telah mempersiapkan kegiatan ini dan berharap semoga kegiatan bisa terlaksana dengan baik, menghasilkan sesuatu yang baik sehingga keunggulan di masing-masing fakultas bisa dirasakan di dunia luar.
Acara inti terbagi menjadi 2 sesi pleno utama, yaitu pleno 1 dengan tema “Pemutakhiran Kurikulum dan Implementasi MBKM yang disajikan oleh Prof. Dr. Edy Cahyono, M.Si. sebagai narasumber dan digawangi oleh Prof. Nonny Basalama, M.A., Ph.D. sebagai moderator, serta pleno 2 dengan tema “Praktik Pemutakhiran Kurikulum dan Implementasi MBKM FBS UNJ/UM/UNIMED.” Edy Cahyono mengemukakan beberapa isu dalam paparannya, diantaranya: Pengembangan Kurikulum yang sesuai dengan KKNI, SN-DIKTI Berorientasi OBE di Era Industri 4.0, Implementasi MBKM, dan Tahapan MBKM.
Sesi pleno 2 terbagi menjadi 3 bagian yang masing-masing berisi penyajian materi oleh para Wakil Dekan I FBS UNJ, Dr. Ifan Iskandar, M.Hum., Wakil Dekan I FS UM, Dr. Primardiana Hermilia W., M.Pd., dan Wakil Dekan I FBS UNIMED, Dr. Wahyu Tri Atmojo, M.Hum. Sesi pleno 2 ini dimoderatori oleh Prof. Dr. Hj. Tri Indri Hardini, M.Pd. Para panelis memaparkan bagaimana praktik yang didesain oleh masing-masing fakultas dari tiga LPTK dimaksud. Kedua sesi pleno tersebut di atas diakhiri dengan sesi tanya jawab.
Memasuki sesi paralel pada hari pertama, para peserta digiring menuju breakout room yang terdiri dari: Ruang Dekan, membahas Perjanjian Kerja Sama; Ruang Wakil Dekan I, II, III, membahas Kerja Sama Bidang Terkait; Ruang Koorprodi Serumpun, membahas Potensi Kerja Sama dalam Implementasi MBKM.
Sesi paralel dilanjutkan pada hari kedua, yang terbagi menjadi dua ruang terpisah dengan agenda Perumusan Kerja Sama Penyelenggaraan MBKM antara Prodi Serumpun dan Tidak Serumpun Lintas Perguruan Tinggi. Diskusi antar prodi diakhiri dengan sesi breakout dimana para peserta kembali secara virtual ke perguruan tinggi masing-masing untuk menyiapkan dokumen Perjanjian Kerja Sama internal di 12 LPTK se-Indonesia. Sesuai dengan tujuan kegiatan, Forum FBSI akhirnya bermuara pada penandatanganan Perjanjian Kerja Sama yang dilakukan pada sesi pleno. Kegiatan FBSI ditutup oleh Rektor UNJ, didampingi oleh Dekan FBS dan Ketua FBSI, dengan ucapan selamat atas tersusunnya rumusan kerja sama yang lebih implementatif dalam rangka melaksanakan program MBKM. Diharapkan program-program kerja sama yang telah disusun benar-benar bisa dilaksanakan dengan baik dan tetap bisa bersifat adaptif terhadap segala perubahan. (ren)