Peminatan Prodi Sastra Indonesia: Sastra dan Linguistik Seimbang

“Saya ingin jadi jurnalis dan peneliti kajian drama,” ujar Galih, salah seorang mahasiswa program studi Sastra Indonesia, seusai mengisi angket peminatan. Ia dengan mantap memilih peminatan sastra.

Galih tidak sendirian. Mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia memang harus menentukan pilihannya dalam bidang keilmuan peminatan yang akan mereka tempuh sejak semester 3 hingga lulus. Pada akhir semester Genap tahun 2014/2015 ini mereka diharuskan memilih antara peminatan linguistik dan sastra.

Dalam pertemuan khusus yang dilakukan di ruang Q102, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Rabu (3/6), mahasiswa juga dibekali orientasi tentang ruang lingkup pekerjaan yang akan menjadi naungan berkarier mereka sesuai peminatan yang dipilih.

“Baik linguistik maupun sastra, memiliki potensi yang sama di dunia kerja. Kalian diharapkan menjadi ilmuwan. Kalaupun ada yang menjadi sastrawan, itu adalah nilai khusus, anugerah khusus. Tetapi dalam konteks kurikulum, kalian disiapkan sebagai ahli, peneliti, atau pengkaji, bukan praktisi,” Papar Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Sintowati Rini Utamo mengawali orientasi.

Ketua Program Studi Sastra Indonesia Miftakhulkhairah mengatakan jenis pekerjaan yang bisa diisi para lulusan cukup beragam. karier sebagai peneliti bahasa dan sastra Indonesia, kritikus sastra Indonesia, editor, jurnalis, leksikograf, terapis bahasa, linguis forensik, ahli Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA), pegiat industri kreatif di bidang bahasa dan sastra Indonesia.

“Silakan perhatikan kurikulum yang akan kalian tempuh, ada spesifikasi keahlian antara sastra dan linguistik, jadi ada perbedaan mata kuliah yang akan kalian pelajari hingga lulus nanti,” kata Hera melanjutkan paparannya untuk memantapkan pilihan mahasiswa.

Setelah orientasi berlangsung dan angket peminatan terisi diperoleh hasil pemilih peminatan.  jumlah pemilih kekhususan bidang linguistik sebesar 22 mahasiswa, sedangkan kekhususan sastra dipilih 28 mahasiswa. Dalam pertemuan tersebut ada 3 mahasiswa yang berhalangan hadir sehingga belum mengisi angket peminatan. (nrs)