Pengenalan Tokoh Tari Gaya Surakarta S. Ngaliman dan Workshop Tari oleh Drs. Bambang Tri Atmadja, M.Sn.

[easingslider id=”420″]

Pada Senin, 15 Juli 2019 di Program Studi (Prodi) Pendidikan Tari, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kedatangan seorang seniman tari yaitu Bapak Bambang Tri Atmadja. Beliau datang bersama istrinya Ibu Djumiati yang juga merupakan seorang seniman yang berkecimpung di dunia tari. Beliau juga membawa buku autobiografi ayahnya yaitu Bapak S. Ngaliman Tjondropangrawit, seorang seniman tari tradisional dan diserahkan kepada Prodi Tari melalui acara Workshop tersebut. Acara workshop berlangsung pukul 10.00-11.45 WIB di Studio Tari, Gedung Raden Dewi Sartika. Acara dibuka oleh Koordinator Prodi (Koorprodi) Pendidikan Tari Ibu Dr. Dwi Kusuma Wardani, M.Pd. dan dihadiri kurang lebih 50 mahasiswa dari Prodi Tari.

Pengenalan tokoh S. Ngaliman oleh Bapak Bambang Tri Atmadja, M.Sn., yang juga merupakan ayah beliau sendiri, menceritakan S. Ngaliman dari kecil sudah belajar karawitan atau memainkan alat musik tradisi serta menari sejak usia 10 tahun. Karawitan dan menari diajarkan langsung oleh Paman beliau. Menurut cerita beliau, S. Ngaliman merupakan salah satu pencetus Tari Bedhaya Srimpi keluar dari Keraton, dengan kata lain bisa ditarikan tidak hanya di dalam kerajaan saja tetapi bisa ditarikan juga oleh masyarakat di luar kerajaan/keraton. Beliau mengusulkan kepada Pusat Kesenian Jawa Tengah (PKJT) agar tari yang ada di kerajaan dapat dipelajari di masyarakat. Semasa hidupnya, S. Ngaliman tidak hanya mempelajari tari Putra saja melainkan juga tari Putri. Selain belajar dan mencipta tari Jawa, S. Ngaliman juga belajar tari Bali. Menjadi seorang tokoh tari, tidak semua orang suka, begitu pula yang dialami oleh S. Ngaliman sebagai tokoh dalam dunia tari. Hal tersebut tidak menjadikan seorang S. Ngaliman berkecil hati dan semakin menambah keinginan untuk berkarya. S. Ngaliman pernah mengajar di 29 Lembaga, salah satunya Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Karya Tari yang dibuat oleh S. Ngaliman hampir seluruh musik karawitan dan sastranya beliau garap sendiri, tetapi ada satu tarian yang merupakan sebuah garapan bersama yaitu Tari Gunung Sari dan jumlah keseluruhan karya yang pernah dibuat oleh S. Ngaliman lebih kurang ada 46 karya tari.

Setelah beliau memperkenalkan kepada mahasiswa mengenai riwayat hidup dan karya-karya yang pernah dibuat oleh S.Ngaliman, kali ini kesempatan bagi mahasiswa Prodi Tari untuk mempertunjukkan salah satu tari ciptaan seniman S. Ngaliman, yaitu Tari Gunung Sari. Tari ini ditampilkan oleh mahasiswa semester VI yang pernah mendapat kuliah Tari Jawa sebelumnya dengan dosen pengampu mata kuliah tersebut, Dra. Kartika Mutiara Sari, M.Pd. Tarian ini diciptakan oleh S. Ngaliman Tjondropangrawit pada tahun 1978. Tari ini ide penciptaannya diambilkan atau bersumber dari cerita panji. Tarian ini memang tidak mempunyai fungsi yang khusus sehingga bisa ditarikan di mana saja. Komposisi di dalam tarian ini selain menggambarkan orang yang sedang jatuh cinta, juga menceritakan tentang manusia ke mana pun melangkah pasti akan kembali kepada Yang Maha Kuasa. Setelah mahasiswa menampilkan tarian Gunung Sari, dilanjutkan dengan Bapak Bambang Tri Atmadja, M.Sn., menarikan tarian tersebut. Tari Gunung Sari Gaya Surakarta ditampilkan dengan sangat baik dan indah walaupun usia beliau sudah tidak muda lagi. (SO)