Plagiarisme begitu marak dilakukan di berbagai bidang. Pentingnya kekayaan intelektual seseorang untuk diapresiasi dan dipatenkan merupakan hal yang perlu dilakukan untuk menjaga karya yang dibuat agar tidak diakui orang lain. Untuk itu, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melaksanakan Berbagi Praktik Baik Meng-HKI-kan Luaran Perkuliahan pada Selasa, 22 Juni 2021, pukul 10.00-12.00 WIB. Acara yang dilakukan secara daring melalui zoom meetings ini dihadiri oleh Dekan FBS UNJ, Ibu Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd., Wakil Dekan II FBS UNJ, dan dosen di lingkungan FBS.
Sebelum memulai acara, Madame Wahyu Tri Widyastuti, M.Pd. selaku moderator membacakan biografi singkat dari narasumber, Ibu Etsa Purbarani, M.Pd. Beliau memaparkan bahwa HKI merupakan hak atas kekayaan yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia. Karya tulis, karya lisan, karya pertunjukan, produk pendidikan, ciptaan seni, dan produk seni rupa merupakan beberapa contoh wujud produk intelektual yang dapat di HKI-kan. Dengan meng-HKI-kan karya-karya tersebut, maka pemegang hak mendapatkan perlindungan terhadap penyalahgunaan atau pemalsuan karya intelektual oleh pihak lain serta dapat melakukan upaya hukum baik perdata maupun pidana apabila terjadi pelanggaran atau peniruan. Selain jalur mandiri, terdapat pula jalur institusi untuk melakukan pendaftaran HKI. Untuk melakukan pendaftaran HKI UNJ, calon pendaftar dapat masuk laman LPPM UNJ, pilih HKI dan pilih daftar, unduh berkas pendaftaran HKI, isi berkas pendaftaran HKI, unggah berkas pendaftaran HKI di Laman LPPM UNJ, serta serahkan berkas pendaftaran dan karya yang di-HKI-kan.
Selama mengikuti kegiatan, para peserta sangat antusias. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan. Acara diakhiri dengan berfoto bersama. Harapannya, setelah mengikuti kegiatan ini para dosen khususnya di lingkungan FBS semakin termotivasi untuk memulai dan terus meng-HKI-kan karyanya agar semakin banyak karya-karya yang terlindungi. (yl)
