Forum Fakultas Bahasa dan Seni (FFBSI) merupakan forum diskusi tahunan yang dihadiri oleh universitas-universitas eks-IKIP. Penyelenggaraan tahun ini agak berbeda dengan biasanya, yaitu dalam bentuk daring. Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Jakarta menjadi pihak penyelenggara. Kegiatan diselenggarakan 2 hari pada tanggal 3-4 November 2020.
Dalam forum tersebut, dibahas tuntas mengenai praktik baik Merdeka Belajar-Kampus Merdeka di beberapa universitas anggota FFBSI. Selanjutnya secara khusus dilaksanakan diskusi terpumpun masing-masing program studi. Untuk diskusi pada Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin, dihadiri oleh 5 program studi dengan perwakilan sebagai berikut:
- Ayu Trihardini (Koprodi PSPBM UNJ)
- Susi Andriani (Dosen PSPBM UNJ)
- Aprilia Ruby Wikarti (Dosen PSPBM UNJ)
- Dewi Kartika Ardiyani (Kaprodi PSPBM Universitas Negeri Malang)
- Rina Supriatnaningsih (Kaprodi PSPBM Universitas Negeri Semarang)
- Anggraeni (Kaprodi PSPBM Universitas Negeri Semarang)
- Maria Mintowati (Wakil Dekan I FBS Universitas Negeri Surabaya)
- Miftachul Amri (Sekprodi PSPBM Universitas Negeri Surabaya)
- Misnawaty Usman (Kaprodi PSPBM Universitas Negei Makassar)
Adapun hasil diskusi adalah kelima prodi menyetujui mengadakan kerja sama untuk mendukung pelaksanaan Tri Darma dalam kaitan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka, di antaranya mengadakan penelitian kolaboratif yang memungkinkan yang berkait dengan bidang kemandarinan (pendidikan, bahasa, sastra, dan budaya); pertukaran mitra bestari dalam pengelolaan jurnal; pertukaran dosen dalam kuliah umum, invited speaker pada forum-forum ilmiah, serta pelatihan/workshop; pertukaran kunjungan pembelajaran (mahasiswa-dosen); sedangkan kerja sama pertukaran mahasiswa, masih menunggu perkembangan aturan yang lebih memadai karena mempertimbangkan kepentingan mahasiswa. Seluruh hasil dikusi ini dituangkan dalam Surat Perjanjian Kerja Sama yang ditandatangani oleh Koprodi dan Dekan masing-masing fakultas. Semoga rajutan persahabatan kerja sama ini terjalin dengan baik dan semakin kuat, sehingga dapat memajukan pembelajaran bahasa Mandarin sebagai bahasa asing di Indonesia. (AT)