Menyambut semester 105, Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin mengadakan Kuliah Umum bertemakan ‘Pemuda Sebagai Agen Perubahan’ pada Jumat 23 September 2016, Priska Hermin Leonny, S.S. (pendiri dan Direktur Lembaga Bahasa Mandarin SINO) didaulat menjadi nara sumber pada kuliah umum ke-3 ini. Kegiatan diikuti mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin UNJ angkatan 2014, 2015, dan 2016.
Acara dibuka oleh Ketua Prodi Pendidikan Ayu Trihardini, M.A. dan Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Prof. Dr. Aceng Rahmat, M.Pd. Dekan menyampaikan bahwa kita sebagai pemuda, penting untuk memiliki cita-cita. Sesuai dengan pepatah Tiongkok: “Apabila cita-citamu sulit diraih, maka gantilah cara meraihnya. Bukan mengganti cita-cita.”. Cita-cita dapat dicapai dengan banyak cara, sehingga mahasiswa diminta untuk tidak cepat berputus asa. Sebagai mahasiswa yang mempelajari Bahasa Mandarin maka mahasiswa harus bercita-cita dapat pergi ke negara penuturnya yaitu Tiongkok.
Priska laoshi memaparkan masalah dan berdiskusi dengan mahasiswa-mahasiswi prodi. Sesi diskusi berlangsung aktif, mahasiswa menggunakan kesempatan ini untuk berinteraksi, menyampaikan pertanyaan menggunakan bahasa Mandarin. Usaha ini sangat dihargai oleh Priska laoshi. Menurut pendapat beliau, meskipun tergolong prodi baru, namun lafal dan pengucapan yang diujarkan mahasiswa PSPBM UNJ sangat baik. Pengucapan merupakan hal penting dalam pembelajaran bahasa Mandarin.
Berkaitan dengan tema, Priska laoshi beranggapan mahasiswa sebagai menjadi agen perubahan memiliki makna yang sangat luas. Mahasiswa harus selalu memiliki cara pandang dan pemikiran positif, harus dapat menghasilkan sesuatu yang bermakna (berbuah banyak), juga harus berani melangkah. Agen perubahan menghasilkan karya nyata, maka mahasiswa harus berani mengambil kesempatan, kreatif, inovatif, tahan banting tidak mudah menyerah, dan memiliki standar tinggi untuk mencapai target. Yang terpenting, agen perubahan itu mau tetap harus belajar dan mau diajar!
Kami sebagai pemuda, kami siap berubah! (RFM/YI/VZ)