Mengajar di Negeri Kangguru: Mahasiswa PBJ Torehkan Pengalaman Berharga di Australia

Pada tahun 2024, empat mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman menjalani pengalaman berharga dalam Program Praktik Keterampilan Mengajar Internasional di Australia. Kegiatan ini berlangsung selama tiga bulan dan memberikan kesempatan bagi para peserta untuk mengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di berbagai jenjang pendidikan di sekolah mitra di Australia.
Siapa saja yang terlibat?
Keempat mahasiswa yang berpartisipasi adalah Dara Puan yang ditempatkan di Canberra Grammar School (Term 3), Keisha Rafa di St. Clare of Assisi Primary School (Term 3), serta Syariifah Syahmina di Huntingtower School dan Nirwasita Nuhaa di Trinity Christian School untuk Term 4. Masing-masing mahasiswa mengajar di tingkat yang berbeda, menyesuaikan dengan jenjang sekolah dan kebutuhan siswa di tempat penempatan masing-masing.
Kapan kegiatan dilaksanakan?
Program ini berlangsung selama tiga bulan, mencakup Term 3 dan Term 4 tahun ajaran di Australia, tergantung pada jadwal penempatan masing-masing peserta.
Di mana kegiatan dilakukan?
Seluruh peserta ditempatkan di sekolah mitra yang tersebar di berbagai wilayah di Australia, termasuk Canberra dan Melbourne.
Mengapa program ini penting?
Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman mengajar lintas budaya kepada mahasiswa sekaligus mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia di kancah internasional. Mahasiswa tidak hanya mengajar bahasa, tetapi juga memperkenalkan kebudayaan Indonesia melalui berbagai kegiatan interaktif, seperti mengadakan lomba tradisional di sekolah serta memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus bersama komunitas lokal.
Apa saja yang dilakukan dan bagaimana pelaksanaannya?
Mahasiswa mengajar BIPA sesuai kurikulum sekolah masing-masing, sambil mengintegrasikan materi budaya seperti tarian, makanan tradisional, dan permainan rakyat. Mereka juga aktif mengikuti acara sekolah dan menjalin relasi profesional dengan guru-guru setempat. Tak hanya mengajar, kegiatan ini juga melatih berbagai keterampilan penting seperti komunikasi, adaptasi, manajemen kelas, dan kolaborasi lintas budaya.
Apa kesan dan pengalaman dari kegiatan ini?
Meski diwarnai suka dan duka—dari tantangan beradaptasi dengan lingkungan baru hingga dinamika kelas yang berbeda—keseluruhan program ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi seluruh peserta. Mahasiswa tidak hanya mendapatkan peningkatan kompetensi profesional, tetapi juga memperluas wawasan dan jaringan internasional mereka.