Deutsches Frühstück atau yang memiliki arti harfiah, sarapan ala Jerman, berlangsung pada hari Senin, 9 Oktober 2023, di Gedung Dewi Sartika tepatnya di lantai sembilan ruang 913. Acara ini di dihadiri oleh semua mahasiswa angkatan 2023 yang terdiri dari 45 orang bersama dosen Pembimbing Akademik (PA) mereka yaitu Ibu Dra. Azizah Hanoum Siregar, M.Pd. dan Ibu Nada Muthia Zahrah, M.Pd.

Pada kesempatan kali ini seluruh mahasiswa dan dosen pembimbing bersama-sama membawa makanan dan minuman yang biasanya disantap oleh warga Jerman untuk sarapan. Ciri khas dari sarapan ala Jerman ini adalah roti Jerman yang terbuat dari gandum dengan taburan biji-bijian di atasnya dan bertekstur lebih padat daripada roti di Indonesia pada umumnya. Untuk olesannya, mahasiswa beramai-ramai membawa berbagai macam selai seperti selai coklat, selai stroberi, selai tiramisu, dan selai blueberry. Selain aneka macam selai, tersedia juga krim keju (cream cheese) dan mentega tanpa rasa. Untuk minumannya tersedia juga jus jeruk (Orangensaft), suus coklat/vanila serta yoghurt. Tidak lupa, mahasiswa juga menyediakan buah-buahan seperti anggur dan pisang yang dapat melengkapi sesi sarapan ala Jerman kali ini.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan memperkenalkan budaya Jerman kepada para mahasiswa baru. Dengan mengalami sendiri kebiasaan/budaya Jerman, mahasiswa akan lebih mudah mengingat pengalaman ini. Kemudian mereka juga bisa mempraktekkan atau melihat secara lebih nyata mengenai makanan/minuman yang selama ini mereka pelajari di buku. Namun saat itu, semua bisa melihat secara langsung jenis-jenis makanan/minuman untuk sarapan bagi orang Jerman. Selain itu, karena angkatan 2023 adalah mahasiswa baru, hal ini bertujuan pula untuk membuat mereka semakin akrab satu sama lain.  

Acara pun berlangsung dengan baik dan meriah. Mahasiswa angkatan 2023 bergantian mengambil roti dan selai sembari berbaris rapi. Tak jarang beberapa dari mereka mengambil banyak selai di waktu yang bersamaan. “Untuk mencoba berbagai rasa di waktu yang bersamaan, dan menemukan mana rasa yang (lebih) cocok,” ucap beberapa di antara mereka ketika ditanya apa alasannya mengambil banyak selai secara bersamaan.

Respons yang di tunjukkan oleh angkatan 2023 setelah memakan roti khas Jerman tersebut pun beragam. Ada yang menunjukkan ekspresi kurang suka, karena memang pada dasarnya roti Jerman lebih tawar daripada roti Indonesia yang normalnya lebih manis. Namun, tak jarang banyak dari angkatan 2023 yang menyukainya, bahkan ada beberapa yang kembali mengantre untuk menambah roti dan memakai selai yang sudah mereka temukan cocok di lidah mereka. Sembari memakan roti milik mereka, beberapa dari mereka pun melemparkan guyonan. Seperti contoh, salah satu mahasiswa ada yang memperdengarkan musik dari komposer ternama Jerman—Ludwig van Beethoven. Menurutnya, dengan mendengarkan musik seperti itu semakin terasa bahwa mereka ada di Jerman. “Layaknya bangsawan,” begitu kata Kholis, salah satu mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman angkatan 2023.

Begitu selesai acara Deutsches Frühstück atau sarapan bersama mereka, angkatan 2023 mengadakan sesi berfoto bersama dengan para dosen PA mereka. Mereka juga sempat berfoto bersama rekan sekelas untuk mengabadikan momen yang jarang terjadi itu. Begitulah keseruan yang dirasakan oleh angkatan 2023, di mana mereka bisa merasakan rasanya sarapan ala Jerman bersama dosen Pembimbing mereka, sekaligus menambah wawasan mereka mengenai Negara Industri tersebut. Hoffentlich, ke depannya mereka akan semakin akrab dan mengenal budaya, bahasa, makanan, serta hal-hal menarik dari Jerman lainnya. Das ist alles, Auf Wiedersehen!