Mantan Ketua Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (yang sekarang menjadi Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia sesuai nomenklatur) FBS UNJ periode 2001-2004, yang juga merupakan tokoh Betawi fenomenal, yaitu Bapak Abdul Chaer, pada Minggu, 28 Januari 2018 menjadi pembicara dalam Diskusi Ilmiah tentang Orang Betawi dan Bahasa. Kegiatan diskusi ke-27 yang diselenggarakan oleh Betawi Kita ini dilaksanakan pada pukul 14.00-17.30 di Markas BKMB Bhagasasi, di Jalan Kartini Bekasi.

Bapak Abdul Chaer berkesempatan menyampaikan wawasannya mengenai sejarah Betawi dan persebarannya. Beliau didampingi Bapak Abdul Khoir, tokoh Betawi asal Bekasi, doktor lulusan UNJ yang di antaranya memaparkan implementasi pengajaran muatan lokal bahasa dan budaya Betawi di sekolah dasar di Bekasi.

Pada kesempatan ini, Koordinator Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI) FBS UNJ yang juga pengurus Pusake Betawi FBS UNJ hadir memberikan dukungan kepada Bapak Abdul Chaer. Bapak Abdul Chaer ini telah menjadi dosen purnabakti di bidang linguistik sejak 2009. Sementara itu, Koorprodi PBI, Ibu N. Lia Marliana yang juga pemerhati bahasa dan budaya Betawi, sangat antusias mengikuti jalannya diskusi ilmiah tersebut, terutama mempersoalkan mulok Betawi di sekolah. Beliau berhasrat mengetahui lebih mendalam kompetensi dasar pengajaran mulok Betawi, khususnya di sekolah menengah kepada kedua narasumber, khususnya Bapak Abdul Khoir yang pernah turut menyusun standar kompetensi mulok Betawi di sekolah Bekasi bersama tokoh Betawi Bekasi “Engkong” Guntur.

Panitia penyelenggara, Betawi Kita memberikan apresiasi kepada para penanya diskusi berupa buku Kamus Bahasa Melayu Betawi Bekasi  dan buku Jampe Sayur Asem. Betawi Salah satu penanya, yaitu Ibu Lia, mendapatkan dua buku tersebut yang diberikan oleh Ketua Umum BKMB Bhagasasi. (nlm)