Salah satu tim Pengabdian kepada Masyarakat Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta menyelenggarakan pelatihan yang bertajuk “Pelatihan Metode Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) untuk Guru Bahasa Indonesia di Jakarta Taipei School”. Tim Pengabdian kepada Masyarakat tersebut beranggotakan Ibu Etsa Purbarani, M.Pd., Bapak Sigit Widiatmoko, S.S., M.Hum. dari Prodi Sastra Indonesia, beserta tiga mahasiswa Prodi PBSI yaitu Stephanny Cantika Putri, Dika Amalia, dan Muhammad Alzarefa Azzahra.

Pelatihan Metode Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) untuk Guru Bahasa Indonesia di Jakarta Taipei School dilaksanakan pada Senin dan Selasa, 24—25 Juli 2023 pukul 09.00—15.00 WIB untuk hari pertama serta 09.00—12.00 WIB untuk hari kedua. Pelatihan dilaksanakan secara luring dan berlokasi di ruang kelas 4A Jakarta Taipei School. Pelatihan dimulai dengan pemutaran lagu Indonesia Raya. Setelah itu, acara dibuka oleh pewara dan diikuti dengan pembacaan susunan acara. Pelatihan tersebut diikuti oleh 11 orang guru mata pelajaran Indonesia Jakarta Taipei School dari jenjang taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas. Setelah penyampaian susunan acara, acara dilanjutkan dengan pemberian sambutan oleh Ibu Etsa Purbarani, M.Pd. (mewakili Prodi PBSI FBS UNJ), sambutan oleh Ibu Nurusyifa, S.S., M.Hum. (mewakili Jakarta Taipei School), penyerahan plakat kenang-kenangan dari Prodi PBSI FBS UNJ kepada Jakarta Taipei School dan narasumber, serta dilanjutkan dengan foto bersama.

Setelah rangkaian acara pembukaan selesai, penyampaian materi dimulai. Materi pertama yang disampaikan adalah Wawasan Dasar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Materi tersebut disampaikan oleh Ibu Etsa Purbarani, M.Pd. dan Pak Sigit Widiatmoko, S.S., M.Hum. Materi pertama dimulai dengan diskusi interaktif antara pemateri dan peserta terkait pengetahuan dan pengalaman peserta mengenai fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia serta peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional. Selanjutnya, materi mengarah pada hakikat pelaksanan BIPA yang sangat terkait dengan bahasa Indonesia, budaya Indonesia, dan tujuan pemelajar. Materi diteruskan dengan mengupas BIPA melalui perspektif empat dimensi. Pembahasan terakhir sekaligus menjadi sesi diskusi dengan para guru adalah materi mengenai penerapan BIPA dalam konteks pembelajaran bahasa Indonesia pada satuan pendidikan kerja sama bertarf internasional.

Materi kedua adalah paparan terkait pembelajaran BIPA untuk keterampilan reseptif. Materi kedua ini dipaparkan oleh Pak Choirul As’ari, S.S., M.Pd. Pada materi tersebut, keterampilan reseptif yang dibahas adalah keterampilan menyimak. Kegiatan yang dilakukan adalah bersama-sama membahas Standar Kompetensi Lulusan (SKL) BIPA untuk memahami keterampilan menyimak seperti apa yang harus dipahami oleh pemelajar. Selanjutnya, ditunjukkan contoh materi serta berbagai contoh metode pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mencapai keterampilan tersebut. Penyampaian materi ditutup dengan demonstrasi latihan menyimak BIPA yang disajikan oleh pemateri dan dipraktikkan oleh para peserta. Setelah materi kedua selesai, waktu memasuki sesi istirahat untuk makan siang dan beribadah.

Materi ketiga adalah paparan terkait pembelajaran BIPA untuk keterampilan produktif. Materi ketiga ini kembali dipaparkan oleh Pak Choirul As’ari, S.S., M.Pd. Pada materi tersebut, keterampilan produktif yang dibahas adalah keterampilan berbicara. Kegiatan yang dilakukan adalah bersama-sama membahas Standar Kompetensi Lulusan (SKL) BIPA untuk memahami keterampilan berbicara seperti apa yang harus dikuasai oleh pemelajar. Selanjutnya, ditunjukkan contoh materi serta berbagai contoh metode pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mencapai keterampilan tersebut. Penyampaian materi ditutup dengan demonstrasi latihan berbicara BIPA yang disajikan oleh pemateri dan dipraktikkan oleh para peserta. Pada materi tersebut, narasumber menunjukkan berbagai aktivitas belajar dan produksi bahasa yang dikemas dalam bentuk permainan kreatif.

Setelah paparan materi pertama hingga ketiga selesai disampaikan, para peserta dibagi ke dalam empat kelompok kecil. Mereka diberi tugas untuk mengembangkan sebuah rencana pembelajaran sederhana yang mencakup rangkaian aktivitas belajar yang memadukan keterampilan menyimak dan berbicara. Pilihan topik yang diberikan mencakup topik mengenai aktivitas sehari-hari, kegemaran atau hobi, dan anggota tubuh. Rencana pembelajaran yang disusun juga disesuaikan dengan jenjang pendidikan yang diampu oleh para peserta. Rencana pembelajaran tersebut akan dipraktikkan dalam konteks microteaching pada hari kedua.

Pelaksanaan pelatihan di hari kedua dimulai dengan pembukaan oleh pewara. Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan praktik microteaching oleh setiap kelompok yang akan difasilitasi serta dievaluasi oleh Pak Choirul As’ari dan Ibu Etsa Purbarani. Kelompok pertama beranggotakan Bu Amel, Bu Yuliana, Bu Aulia, dan Bu Nabila menampilkan microteaching BIPA untuk jenjang kelas 1 SD dengan topik kegemaran. Kelompok kedua beranggotakan Bu Syifa, Bu Kiz, dan Bu Selvi menampilkan microteaching BIPA untuk jenjang kelas taman kanak-kanak dengan topik anggota tubuh. Kelompok ketiga beranggotakan Bu Katitah, Bu Khansa, dan Pak Geoffy menampilkan microteaching BIPA untuk jenjang kelas 1 SD dengan topik aktivitas di pagi hari. Evaluasi langsung disampaikan oleh kedua fasilitator setelah setiap kelompok selesai melaksanakan praktik microteaching.

Usai praktik microteaching, kegiatan pelatihan berlanjut pada aktivitas pemberian umpan balik dari peserta. Perwakilan peserta yang memberikan umpan balik adalah Bu Amel, Bu Syifa, Bu Kiz, dan Geoffy. Selanjutnya, pihak Jakarta Taipei School yang diwakili oleh Ibu Nurusyifa, S.S., M.Hum. memberikan kenang-kenangan kepada seluruh pemateri, panitia, dan juga untuk Universitas Negeri Jakarta. Selanjutnya acara ditutup dengan makan siang bersama (ET).