Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada Senin, 30 Agustus 2021, pukul 09.00-12.00 WIB, menyelenggarakan Kuliah Perdana dengan tema “Literasi Digital Sarana Pengembangan Keterampilan Abad 21 dalam Penerapan Kurikulum. Kegiatan ini dilakukan secara daring melalui Zoom Cloud Meetings. Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan FBS UNJ, Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd., dan Koordinator Prodi PBSI, Dr. Siti Ansoriyah, M.Pd. Hadir pula, para Dosen Prodi PBSI yaitu Ibu Dra. Sri Suhita, M.Pd., Ibu Dr. Fathiaty Murtadho, M.Pd., Bapak Drs. Sam Mukhtar Chan, M.Si., Ibu Dr. Sintowati Rini Utami, M.Pd., Ibu N. Lia Marliana, S.Pd., M.Phil.(Ling.), Bapak Dr. Edi Puryanto, M.Pd., Ibu Dr. Reni Nur Eriyani, M.Pd., Ibu Nurita Bayu Kusmayati, M.Pd., Ibu Rahmah Purwahida, S.Pd., M.Hum., Bapak Nur Sekhudin, S.Pd., M.Hum., Ibu Etsa Purbarani, M.Pd., Ibu Reni Oktaviani, M.Pd., dan Ibu Hestiyani Parai, M.Pd. Selain itu, hadir pula staf  tata usaha, Bapak Indra beserta para mahasiswa angkatan 2018, 2019, 2020, dan 2021.

Kuliah perdana ini diawali dengan doa. Kemudian menyanyikan Indonesia Raya dan Himne UNJ. Lalu sambutan Koordinator Prodi PBSI, Ibu Dr. Siti Ansoriyah, M.Pd., dan Dekan FBS UNJ, Ibu Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd. Moderator dalam kegiatan ini Dosen Prodi PBSI, Ibu Dr. Fathiaty Murtadho, M.Pd. Narasumber dalam kegiatan ini yaitu Wakil II Rektor STIQ Arrahman I, Bapak Dr. Edi Sutarto, M.Pd., dan Kepala Sekolah SMP Insan Amanah dan Dosen Universitas Islam Malang, Ibu Dr. Suhardini Nurhayati, M.Pd.

Materi yang disampaikan narasumber pertama yaitu Wakil II Rektor STIQ Arrahman I, Bapak Dr. Edi Sutarto, M.Pd., mengenai Peta Kecakapan Warga Global. Beliau memaparkan mengenai manfaat literasi digital meliputi menghemat waktu, lebih hemat biaya, memperluas jaringan, membuat keputusan yang lebih baik, belajar lebih cepat dan efisien, memperoleh informasi terkini dengan cepat, ramah lingkungan, dan memperkaya keterampilan. Contoh kegiatan literasi digital mencakup komunikasi menggunakan teknologi digital, pengarsipan dekumen dengan teknologi digital, pendaftaran mahasiswa sampai wisuda digital, melakukan adaptasi etnografi pembelajaran. Beliau juga menjelaskan tentang pertumbuhan platform digital membuka peluang kreativitas dan produktivitas.

Fakta digital ekosistem pengguna internet di Indonesia bahwa 202,6 juta penduduk Indonesia menggunakan internet dan 195,3 juta, orang Indonesia mengakses internet melalui gawai. Selain itu, peran dosen dan mahasiswa ciptakan budaya kreatif dan produktif dalam menjawab tantangan kurikulum. Literasi digital juga sebagai kecakapan menggunakan internet dan media digital. Selain itu, kecakapan penguasaan teknologi adalah kecakapan yang paling utama. Adapun, sebuah konsep dan praktik yang bukan sekadar menitikberatkan pada kecakapan untuk menguasai teknologi.

Narasumber kedua yaitu Kepala Sekolah SMP Insan Amanah dan Dosen Universitas Islam Malang, Ibu Dr. Suhardini Nurhayati, M.Pd., memaparkan tentang Indonesia Makin Cakap Digital. Pergeseran paradigm belajar abad 21 mempunyai ciri-ciri yaitu informasi tersedia di mana saja dan kapan saja, komputasi lebih cepat memakai mesin, otomasi (menjangkau segala pekerjaan rutin), dan komunikasi. Paradigma pembelajaran mencakup pembelajaran diarahkan untuk mencari tahu dari berbagai sumber observasi bukan diberi tahu, pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah bukan hanya menyelesaikan masalah, pembelajaran diarahkan untuk melatih berpikir analitis bukan mekanistis, pembelajaran diarahkan pada pentingnya kerja sama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah.

Beliau juga menjelaskan mengenai kurikulum dalam ruang merdeka belajar. Literasi digital yang harus dikuasai sebagai sarana pengembangan keterampilan abad 21. Literasi informasi mencakup menggunakan informasi sesuai kebutuhan, mengintegrasi informasi dengan pengetahuan sebelumnya, mengidentifikasi informasi, menganalisis informasi, dan mengakses sumber informasi. Selain itu, literasi media meliputi mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan memproduksi. Adapun implementasi literasi digital dalam berbagai program pendidikan di abad 21 mencakup proses seleksi berbasis TIK, pengelola jurnal ilmiah elektronik, perpustakaan daring (dalam jaringan), sistem akademik kampus, dan pemanfaatan internet dalam pembelajaran. Setelah pemaparan materi, sesi tanya jawab dilakukan. Mahasiswa sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Kegiatan ini diakhiri dengan foto bersama. (RO)