Lapangan RW 12 di Pasar Kambing, Jalan Sabeni, Tanah Abang, pada malam itu, seketika dipenuhi warga sekitar, para jawara Betawi dari 23 perguruan silat di Tanah Abang, serta tamu undangan. Pada 29 Juli 2017, pukul 21.30-23.30 dilaksanakan acara Bedah Buku berjudul Tenabang Tempo Doeloe karya tokoh Betawi terkenal, Bapak Abdul Chaer. Seyogyanya acara dilaksanakan dari pukul 20.00-21.30, namun, Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Bapak Sandiaga Uno terlambat hadir. Beliau memang dijadwalkan mendampingi Bapak Abdul Chaer membedah buku tersebut sekaligus berdiskusi dengan warga dan tokoh betawi  di wilayah Tanah Abang. Bapak Sandi baru tiba di lokasi pada pukul 22.15 sehingga acara Bedah Buku dimulai lebih awal pada pukul 21.30 dan sebelumnya dibuka dengan pelbagai atraksi silat dari berbagai perguruan silat di Tanah Abang, salah satunya Perguruan Silat Sikumbang. 

 

Bapak Abdul Chaer merupakan purnabakti dari Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 15 tahun lalu.   Beliau dilahirkan di Karet Kubur dan besar di Tanah Abang. Sebagai orang Betawi asli, beliau banyak memberikan sumbangsih membesarkan nama Betawi melalui karya-karya beliau yang dituangkan dalam buku-buku mengenai Kebetawian. Buku Tenabang Tempo Doeloe ini merupakan karya ke-22 yang diterbitkan Masup Jakarta. Sementara itu, sebagai seorang linguis dari UNJ, beliau telah menulis 30 buku tentang bahasa Indonesia dan linguistik. 

 

Bedah buku beliau kali ini memang sangat spesial karena didampingi oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta yang pada Oktober ini akan dilantik. Beliau sekaligus menyampaikan apresiasi yang sangat besar kepada Bapak Abdul Chaer dan para tokoh Betawi yang telah membesarkan nama Betawi dan berjuang demi kemajuan Betawi. Acara bedah buku ini berakhir hampir tengah malam dan ditutup dengan sesi foto bersama. Tampak hadir dan berfoto bersama Bapak Abdul Chaer dan Bapak Sandiaga Uno, yaitu Koorprodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS UNJ mewakili Keluarga Besar Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. (nlm)