Tepatnya hari Sabtu, 5 November 2022 pukul 09.00 WIB delagasi FBS UNJ tiba di lingkungan Fakultas Sastra Universitas Malang. Universitas Malang yang saat ini mereka sudah Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) terus bebenah baik bidang pendidikan, sarana dan prasarana maupun sistem lainya agar PTNBH terus berjalan dengan baik.
Delegasi FBS UNJ disambut perwakilan dari FS UM diantaranya; Dr.Dwi Sulistyorini, S.S., M.Hum (Ketua Humas FS), Nurenzia Yannuar, S.S., M.A., Ph.D (Koordinator Kerjasama Internasional), Evynurul Laily Zen, S.S., M.A., Ph.D (Ketua AQAS 2022), Dr.Ike Ratnawati, S.Pd, M.Pd (Ketua GPM FS). Mereka memberikan 2 informasi yang cukup detail akan kondisi mereka setelah PTNBH. Hal pertama yang diinformasikan mengenai Aktreditasi Internasional AQAS. Terkait akreditasi internasioal intinya semua lapisan dari Rektor sampai Admin Prodi harus bekerjasama membangun kerja cerdas dan mempunyai satu jawaban yang sama. Semua pihak yang terlibat menurut ketua AQAS wajib bekerja dan tidak mendelegasikan sistem kerja mereka kepada pihak lain,hal ini dikarenakan AQAS cukup detail dalam menanyakan apa yang tertulis di SER (self-evaluation Report). Bila tugas semua pihak didelegasikan maka ada kemungkinan besar konfirmasi data akan tidak sama. SER yang mereka buat dikerjakan bersamaan oleh semua pihak yang terlibat dan tertulis dalam SER. Sebagai contoh di admin prodi salah satu prodi di FS UM, admin prodi turut membuat SER apa yang ia kerjakan, karena hanya admin prodi yang tahu sistem kerja mereka dari A sampai Z, begitupun petinggi Universitas mereka juga membuat SER sendiri yang nanti di satukan dan ditinjau ulang oleh TIM AQAS. Kerja sama dan kerja cerdas seluruh pihak sangat mendorong pencapaian hasil yang maksimal perguruan tinggi khususnya program studi yang diakreditasi.
Beberapa pertanyaan muncul mengenai pemaparan akreditasi luar negeri tersebut seperti, peran petinggi dalam menjamin proses akreditasi AQAS dari mulai pembentukan sampai visitasi oleh pihak AQAS. Ketua AQAS dalam menjelasakan pertanyaan tersebut cukup detail dan sangat jelas mengenai proses kerja dan bentuk dukungan dari pihak kampus, sampai ada reward berupa dana bagi prodi yang berhasil dengan predikat conditional bukan unconditional. Segala bentuk penghargaan atas predikat prodi dalam mencapai hasil maksimal diimbangi dengan bentuk penghargaan atas kerja keras prodi menyipakan semua dokumen yang diminta. Satu hal penting dalam akreditasi internasional yaitu “jangan pernah menuliskan dalam SER apa yang tidak ditanyakan” karena akan menjadi senjata asesor (Experts) untuk mengejar data yang kita tulisakan tidak berdasarkan pertanyaan yang diminta.
Hal kedua dalam pemaparan disaat kunjungan adalah mengenai Kerjasama internasional yang cukup membuat kita kagum akan sistem dan cara mereka membangun jejaring untuk mendapatkan mahasiswa asing. Hal yang menarik UM membuka beasiswa dari yang sifatnya hanya Sebagian pembiayaan sampai beasiswa yang menanggung seleuruh kebutuhan mahasiswa asing saat belajar di Universitas Malang. Namun kesemuanya itu dirancang dengan baik bagaimana mereka menjaring mahasiswa luar negeri untuk belajar di Indonesia. Misal dengan program fun hiking dimana mereka memfasilitasi perjalanan wisatawan muda dari luar negeri untuk perjalanan wisata, sehingga mereka dengan sendririnya merasakan
kenyamanan akan budaya dan tata krama di wilayah malang. Itu yang akan membuat mereka kembali untuk mengenal budaya Indonesia dengan belajar di UM, baik dengan biaya sendiri maupun dengan beasiswa sebagaian atau penuh. Cara-cara ini memang sangat diperlukan bagi perguruan tinggi yang sudah berbadan hukum guna mendapatkan aliran dana sebagai pondasi kampus agar berjalan sebagaimana mestinya. Kualitas perguruan tinggi PTNBH tetap mengedepankan pendidikan dengan dukungan dari berbagai pihak dan berbagai cara yang akademik.
Akhirnya kedatangan delegasi FBS UNJ bertemu Dekan FS UM yang baru dilantik disaat sesi foto bersama. Semuanya terbayar dengan baik dengan informasi yang jelas dan sambutan yang sangat ramah ala budaya Jawa (Malang). (hb)