[easingslider id=”5478″]
Pantang menyerah. Itulah kata yang menggambarkan sosok Ivan Rizky Pratama. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Jakarta asal ini baru saja dinobatkan sebagai Favorite Winner dalam ajang Indonesia Young Fashion Designers Competition yang diselenggarakan oleh Indonesia Fashion Week 2018 yang berkolaborasi bersama dengan Tokopedia.
Prestasi membanggakan yang diraih Ivan diraih melalui proses yang cukup panjang. Penyeleksian kompetisi desain ini, dimulai dari bulan November, dimana peserta yang mendaftar, diharuskan mengirimkan 1 buah konsep rancangan baju siap pakai yang diterjemahkan kedalam 5 buah sketsa awal.
Ivan berhasil menyisihkan 250 lebih pendaftar, dan berhasil menduduki peringkat 4 besar dari 21 Finalis yang berhak mengikuti fashion show dipanggung kenamaan Indonesia Fashion Week 2018 setelah terpilih dari tahap 40 besar, 21 besar, hingga 4 perebut kategori juara. Finalis berasal dari beberapa Kota di Indonesia seperti Jakarta, Tangerang, Bandung, Sragen, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Medan, dan Pontianak.
Dewan Juri terdiri dari berbagai orang hebat Indonesia maupun mancanegara, seperti Triawan Munaf kepala Bekraf, Perwakilan Dari Koefia College International, Milan, Italy, Perwakilan dari LaSalle Collage Jakarta, Poppy Dharshono president Indonesia Fashion Week, Perwakilan dari Tokopedia & Metro TV, serta fashion designer kenamaan Indonesia seperti Musa Widyatmojo, Harry Ibrahim, Misan Kopaka, serta Sony Muchlison
Juri menyampaikan dalam pressconferences yang digelar setelah acara berakhir yang membuat rancangan Ivan menjadi karya terfavorit adalah, karena rancangan Ivan yang diberi judul “We’ekuri” ini memiliki keunikan tersendiri.
We’ekuri diambil dari nama sebuah danau yang terletak di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Yang dianggap sebagai “Keajaiban yang Terabaikan” ke khasan provinsi NTT ini diterjemahkan dalam bahan material yang digunakan Ivan dalam membuat rancangan bertajuk “We’ekuri” ini.
Ivan menggunakan material kain Tenun Pahikung Sumba, Dan Kain Tenun Kaliuda Indigo Biru, atau yang biasa disebut dengan Hinggi Kombu Kaworu. Yang semakin membuat rancangan Ivan memiliki keunikan yang sangat tinggi adalah, Ivan memadukan hasil rancangannya dengan kerajinan tangan yang dibuat secara handmade yang bernama Macrame.
Selain itu, macrame yang dibuat Ivan dibuat dengan motif yang terinpirasi dari motif2 unik di NTT seperti contohnya Mamuli, Mamuli adalah motif alat reproduksi wanita yang dianggap sebagai simbol kesuburan & simbol kasih sayang dari seorang ibu di NTT, Keahlian dalam membuat macrame yang dimiliki Ivan, didapatkan dari hasil belajar di Jurusan Seni Rupa UNJ yang Ivan pelajari di konsentrasi Desain Tekstil.
Ivan yang merupakan salah 1 Duta UNJ 2016 ini mengatakan mimpinya adalah ingin terus bisa menginspirasi anak muda Indonesia untuk melakukan Hal Positif & menghasilkan karya yang dapat membanggakan Indonesia. Harapannya, Setelah predikat Pemenang Favorit IYFDC 2018 didapat, Ivan bisa terus bersaing di dunia Fesyen Indonesia.