Peluncuran Program Indonesian Internasional Student Mobility Awards

Pada Selasa 11 Mei 2021, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi meresmikan peluncuran salah satu program Kampus Merdeka, yaitu “Indonesian International Student Mobility Awards”. Acara ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meetings dan dihadiri oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam, dan Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso.

Program Indonesian International Students Mobility Awards 2021” ini diinisiasi dan diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud), dan menjadi salah satu program unggulan dari delapan program Kampus Merdeka yang bertujuan untuk memberikan hak dan kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan kegiatan pengembangan diri di luar kampusnya pada perguruan tinggi di luar negeri.

Program ini membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat mengambil mata kuliah atau kegiatan yang dapat disetarakan dengan mata kuliah di luar mata kuliah kompetensi prodinya. Program beasiswa ini, mahasiswa difasilitasi untuk meraih capaian pembelajaran sesuai minat dan bakat sehingga setelah lulus program sarjana dapat bersaing dalam lapangan perkerjaan tidak hanya di tingkat nasional, namun juga lebih luas di tingkat global.

Dalam program ini, mahasiswa dapat menempuh pembelajaran di perguruan tinggi di luar negeri yang menjadi mitra Kemendikbud selama satu semester yang kegiatan pembelajarannya disetarakan hingga 20 SKS, dengan mengambil mata kuliah dan aktivitas pengembangan diri yang diminati dan sesuai dengan persyaratan yang berlaku di perguruan tinggi mitra di luar negeri.

Menurut Nizam selaku Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, selama mahasiswa menempuh pendidikan di perguruan tinggi luar negeri, salah satu keuntungan dan hak yang diperoleh adalah konversi mata kuliah sebanyak 20 SKS. Dwi Larso selaku Direktur Beasiswa LPDP menambahkan bahwa dukungan dari LPDP untuk mahasiswa yang terpilih meliputi semua komponen seperti biaya perkuliahan (tuition fee), biaya perjalanan, biaya hidup bulanan, biaya penerbitan visa, asuransi kesehatan sampai pada biaya tes PCR Covid-19 pada keberangkatan dan pada saat kembali ke Indonesia. Sebanyak 1000 mahasiswa ditargetkan menjadi peserta program ini.

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Aris Junaidi mengatakan bahwa ada 73 perguruan tinggi yang tersebar di 31 negara yang menjadi mitra pada program IISMA ini, tetapi mengikuti keadaan dan situasi pada masa pandemi 13 perguruan tinggi menyatakan belum mengijinkan untuk menerima mahasiswa dari luar, sementara 60 perguruan tinggi lainnya menyatakan kesiapan untuk menerima mahasiswa Indonesia dengan mengikuti panduan protokol kesehatan yang berlaku.

Pendaftaran sudah dibuka dan diharapkan mahasiswa Indonesia dapat mengikuti seleksi ini. Informasi lebih lanjut https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/IISMA