Webinar HISKI Seri 3 “Bahasa dan Budaya Praktik Pembohongan Publik pada Era Digital”

Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Komisariat Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang diketuai oleh dosen Program Studi (Prodi) Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNJ, Ibu Eva Leiliyanti, Ph.D., webinar seri ketiga yang bertajuk “Bahasa dan Budaya Praktik Pembohongan Publik pada Era Digital” pada 10 September 2020 pukul 13.00-15.00 melalui Zoom dan Youtube. Webinar seri 3 tersebut menghadirkan narasumber Bapak Manneke Budiman, Ph.D. yang ditemani oleh moderator Ibu Diyantari, M.App.Ling. Bapak Manneke merupakan direktur Pengembangan Akademik dan Sumber Daya Universitas Indonesia.

Acara dibuka dengan keran Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta dan Ketua APBIPA, Ibu Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd. Setelah krisis, webinar diambil alih oleh pewara acara yang disambung dengan moderator. Kemudian paparan materi oleh pembicara.

Dalam paparannya, Bapak Manneke mengulas tentang bahasa, budaya, dan berita palsu pada era digital. Pak Manneke memulai pemaparan dengan mengajak peserta untuk menganalisis gangguan dan dampak global Covid-19 terhadap dunia. Covid-19 menjadi intensitas intensitas dan interaksi penggunaan internet menjadi sangat signifikan. Selanjutnya, Pak Manneke juga mengungkapkan bahwa realitas di era digital bukan hanya termediasi tetapi juga termediatisasi. Di mana bukan hanya ada perantara informasi dalam proses produksi dan konsumsi berita, tetapi juga adanya diskursus dan interaksi media dalam mengonstruksi realitas era digital. Pemaparan materi dilihat dengan menggunakan kerangka konseptual ‘rezim kebenaran’ dari Michel Foucault, ‘post-truth’ dari Steve Tesich, dan ‘kebohongan publik’ (pemalsuan preferensi ) dari Timur Kuran. Pak Manneke juga mengambil contoh nyata fenomena Donald Trump sebagai Presiden USA yang sarat dengan pemberitaan media. Berita konstruksi palsu tidak terlepas dari penggunaan dan penggunaan bahasa sebagai sebuah media komunikasi. Radikalisasi bahasa menjadi cara untuk mengonstruksi prosa realitas dalam berita palsu.

Diskusi tersebut juga membahas bagaimana formasi pengetahuan atau wacana dengan kekuasaan yang beroperasi dalam sistem pengaturan sistem, kontribusi ‘kebenaran’. Setelah pemaparan selesai, sesi tanya jawab oleh peserta. Pada sesi tersebut, peserta mengajukan pertanyaan dengan sangat antusias. Webinar diakhiri dengan sesi foto bersama oleh seluruh peserta dan pengisi acara.