PERWAKILAN PRODI SASTRA INDONESIA DI AJANG MAWAPRES 2020

[easingslider id=”1813″]

Pada Selasa, 28 Januari 2020 diselenggarakan ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Fakultas Bahasa dan Seni UNJ 2020 di Aula Maftuchah Yusuf, Gedung Dewi Sartika Lantai 2 UNJ. Pada tahun ini, keikutsertaan Prodi Sastra Indonesia di ajang tahunan tersebut diwakili oleh Lulu Faradiza, angkatan 2017. Sebelumnya, prodi memilih 4 kandidat untuk mengikuti tahap seleksi di fakultas melalui Kelas Mawapres. Setelah beberapa kali pertemuan di kelas tersebut, Lulu Faradiza pun terpilih untuk mewakili prodi dalam ajang ini. Selama persiapan, Lulu dibimbing langsung oleh para dosen pembimbing. Di bidang KTI Lulu dibimbing oleh Bapak Drs. Krisanjaya, M,Hum., sedangkan di bidang kemahiran bahasa Inggris dibimbing oleh Ibu Dr. Gres Grasia Azmin, M.Si. Kurang lebih satu bulan, mahasiswa yang mengambil konsentrasi linguistik ini mempersiapkan segala halnya.

Sesi pertama pada hari pelaksanaannya, Lulu bersama sebelas perwakilan prodi lain se-FBS diminta menyampaikan karya tulis ilmiah (KTI) yang sudah dipersiapkan sebagai salah satu penilaian dalam ajang Mawapres 2020. KTI yang telah dibuatnya berjudul Aplikasi Celoteh sebagai Sarana Pendukung Perkembangan Bahasa Anak Tahap Linguistik 2 – 4  di Indonesia. Celoteh adalah aplikasi permainan digital yang diperuntukkan sebagai media pendukung perkembangan bahasa anak di Indonesia sekaligus dapat mendukung lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) serta program pemerintah terkait. Aplikasi permainan digital Celoteh menyajikan pelajaran bahasa secara menarik, dengan mudah dapat diakses di mana pun dan kapan pun. Selain KTI, para finalis pun dinilai kemahiran berbahasa Inggris dengan impromptu speech. Pada kesempatan ini, para finalis menjawab pertanyaan yang dipilihnya secara acak. Selain memaparkan jawabannya, juri dalam sesi ini pun menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang lebih spesifik.

Untuk mendukung perwakilan prodinya, Bapak Erfi Firmansyah, M.A. selaku koorprodi turut hadir di ruangan. Ada juga para dosen pembimbing dan mahasiswa Prodi Sastra Indonesia yang tak kalah banyaknya mendukung dari bangku penonton. Di penghujung acara, pemenang Mawapres pun diumumkan. Sayangnya, Lulu Faradiza belum berkesempatan untuk menjadi pemenang. Walaupun begitu, Prodi Sastra Indonesia tetap bangga mahasiswanya dapat mengikuti ajang ini. Untuk menyemangati para finalis yang belum berkesempatan menang, pihak fakultas memberikan hadiah hiburan berupa kopor cantik di waktu dan tempat yang berbeda. Ibu Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd. selaku Dekan FBS menyemangati para finalis, “Kopor ini bukan sekadar kopor, namun mengandung falsafah bahwa perjuangan para finalis tidak boleh berhenti di ajang ini. Harus terus maju ikut berkompetisi di ajang mana pun tingkat nasional atau internasional membawa nama harum fakultas dan UNJ. Kelak kopor cantik ini akan sangat bermanfaat menemani para finalis berjuang.” (sw)