Master Class Gitar oleh Theduardo Prasetyo

 Pada Selasa, 2 Juli 2019 di Aula S, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) diadakan kegiatan Masterclass Gitar. Kegiatan ini dihadiri seorang gitaris bernama Thedoardo Prasetyo. Beliau lahir dan besar di Tangerang, Indonesia. Dia tampil di Jerman, Spanyol, Slovenia, dan Indonesia. Dia memulai perjalanan musiknya dengan belajar gitar di bawah bimbingan Eddy Husni Rachim. Dalam beberapa tahun berikutnya, dia mulai belajar dan aktif bermain cello di banyak orkestra pemuda di Jakarta, Indonesia. Dia akhirnya memutuskan untuk mengejar karir di bidang musik dengan belajar gitar di Jerman.Theduardo belajar dengan Prof. Dale Kavanagh di Hochschule für Musik Detmold di Detmold, Jerman. Selain gitar klasik, dia juga mempelajari cello sebagai instrumen kedua dan gitar jazz bersama Kim Efert selama studinya di Detmold. Selama studinya di Eropa, dia berpartisipasi dalam Kelas Master Thibault Cauvin (Prancis), Prof. Hans-Werner Huppertz (Jerman), Prof. Thomas Offerman (Jerman), Prof. Tilmann Hoppstock (Jerman) Prof, Alexander Ramirez (Jerman), John Paul (Indonesia), Bruce Holzman (USA), dan Michael Newman (USA). Dia juga terlibat dalam lokakarya gitar flamenco oleh Eduardo Trassierra, Rafael Rodríguez, Antonio Andrade, dan Salvador Gutiérrez. Di Detmold, dia bertemu dengan penari flamenco, Ángeles Santiago, dan gitaris, Willi Grote, di Tanzbogen e.V. Sejak itu dia secara rutin mengiringi penari flamenco dan menambahkan musik flamenco ke repertoarnya. Pada tahun 2017 dia bekerja bersama mereka sebagai gitaris dan arranger untuk konser Hommage untuk Federico García Lorca yang juga dihadiri oleh anggota keluarga Lorca. Sementara di Jerman, dia mengajar gitar di berbagai Sekolah Musik. Dia diundang untuk memberikan konser dan kelas di Konservatori Musik Jakarta, Universitas Negeri Semarang, Masyarakat Gitar Klasik Semarang, Orkestra Indonesia dan Festival Ensemble, dan di banyak lagi berbagai lembaga di Indonesia. Theduardo dan dua gitaris Indonesia lainnya mendirikan GUITANESIA pada tahun 2017, jurnal gitar dan musik online yang menulis tentang acara-acara gitar, konser, artikel, dan musik pada umumnya. Guitanesia juga secara rutin menyelenggarakan acara, seperti seri konser dan kelas master, untuk terus memotivasi gitaris lain dan untuk berbagi musik gitar yang indah di Indonesia. Pada tahun 2018 Guitanesia menerima dukungan dari Capriccio-Kulturforum, Jerman. Saat ini, dia sedang mengejar gelar master dalam kinerja gitar klasik di Hochschule für Musik “Hanns Einsler” Berlin di bawah bimbingan Prof. Eugenia Kanthou. Theduardo adalah penerima Deutschlandstipendium OWL dan Yehudi Menuhin Live Music Now Berlin e.V.

Kegiatan masterclass ini dihadiri oleh semua dosen pendidikan musik dan wajib diikuti oleh mahasiswa pendidikan musik yang mengambil mata kuliah mayor gitar. Beberapa mahasiswa dari mayor gitar ditunjuk untuk mengikuti masterclass sebagai peserta aktif beberapa di antaranya M.Yazid Averil, Kevin Chrisanto, Ricky Oktariza Hermansyah, Algafari Rizky Prima. Beberapa karya yang dimainkan dalam masterclass tersebut yaitu Saudades No.3 karya Dynes Roland, Cavatina karya Stanly Myers, M.M. Ponce-Sonata, dan Cello Suita No.1 Prelude karya Johann Sebastian Bach.