Jiyuu Matsuri “Digitized World”

Banyak festival Jepang yang diadakan di Jakarta dan selalu menjadi tujuan bagi para pecinta Jepang. Salah satu festival Jepang yang masuk dalam list yaitu Jiyuu Matsuri. Jiyuu Matsuri diadakan sejak tahun 2008 hingga saat ini. Penyelenggara Jiyuu Matsuri adalah mahasiswa pendidikan bahasa Jepang di Universitas Negeri Jakarta. Jiyuu Matsuri selalu dibanjiri dengan ribuan orang tiap tahunnya.

Jiyuu Matsuri tahun ini mengambil tema “Digitized World” yang berarti mendigitalkan dunia. “Tema digitized world menggambarkan perkembangan teknologi saat ini. Dari tema terebut juga kita menunjukkan pada pengunjung bahwa selain hanya menjadi pengguna teknologi, kita juga bisa mendapatkan hal-hal yang bermanfaat. Maka dari itu, kami mengadakan seminar dan juga workshop. Lomba akademik pun juga mengambil tema teknologi,” ucap Andika Kurniawan, ketua pelaksana Jiyuu Matsuri “Digitized World”.

Jiyuu Matsuri “Digitized World” diadakan selama dua hari pada Sabtu, 11 November 2017 dan Minggu, 12 November 2017. Tak hanya sekedar festival, Jiyuu Matsuri “Digitized World” juga mengadakan bazaar, games, rumah hantu, lomba, seminar, dan juga workshop yang dibuka untuk umum.

Sesuai dengan tema acara, seminar yang diselenggarkan pun mengenai “Mudahnya Hidup Bersama Robot” dengan pembicara Yohanes Kurnia selaku CEO PT. Sari Teknologi. Begitupula tema workshop yang tak jauh dari budaya Jepang, yaitu workshop Hokkaido Cheese Tart dan workshop Komik bersama komikus Sweta Kartika.

Lomba yang diadakan di Jiyuu Matsuri sebagian besar diperuntukkan pelajar SMA sederajat, diantaranya lomba cerdas cermat, lomba rodoku, lomba mading, lomba pidato, lomba shiritori, dan lomba kana-kanji. Sedangkan untuk lomba umum yaitu, lomba cosplay umum, lomba doujinshi, lomba seiyuu, dan lomba desain karakter. Lomba seiyuu merupakan lomba terbaru yang diadakan oleh Jiyuu Matsuri, lomba ini mendapatkan respon yang positif, banyak para pengisi suara yang berpartisipasi, salah satu jurinya pun tak tanggung-tanggung, Hana Bahagiana, sosok dibalik suara Naruto dan Monkey D. Luffy. Selain itu juga, ada lomba makan yang diadakan secara langsung di tempat pada hari Sabtu, 11 November 2017.

Jiyuu Matsuri juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan dari band dan panitia. Tidak hanya menampilkan sisi “Digitized World,” Jiyuu Matsuri juga menampilkan sisi tradisional Jepang maupun Indonesia, salah satunya penampilan keroncong dari Swaramangun. Panitia pun menambah kemeriahan dengan menampilkan flashmob dan juga odori.

Tak hanya memberikan keseruan bagi para pengunjung, Jiyuu Matsuri juga menantang para pengunjung untuk masuk ke Obake Yashiki, yaitu rumah hantu. Obake Yashiki pun mengambil tema yang sesuai dengan acara, yaitu “Deep Web” yang mengandung unsur pembunuhan, teknologi, dan terror yang mengerikan.

Meski hujan turun, panggung utama Jiyuu Matsuri tak pernah sepi oleh pengunjung. Lapangan yang luas selalu dipenuhi dengan pengunjung yang antusias mengikuti gerakan flashmob, odori, taiko, ataupun saat penampilan dari berbagai macam band.

Bintang tamu yang diundang oleh Jiyuu Matsuri menambah keramaian acara. Seperti Shojo Complex, para fans yang sangat antusias walau pada malam hari, terus mewarnai lapangan dengan teriakan mereka pada para idol. Dilanjutkan Tokyolite dan Red Shift yang tampil bersama, dan diakhiri dengan kembang api yang meriah.

“Asik banget, ini pertama kalinya bener-bener ngerasain event Jepang sampai liat bintang tamu dan semacamnya. Pas bagian flashmob juga asik keliatannya, walaupun gue ga ikutan, haha,” kata salah satu pengunjung, Reyna, mahasiswa Universitas Darma Persada.