JAKARTA – Teater Dentang Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta menyelenggarakan pementasan drama Misi/Sipi pada Kamis (08/03/2018) di Gedung Kesenian Teater Miss Tjitjih, Cempaka Baru, Jakarta Pusat. Pementasan drama Misi/Sipi disutradarai  Humaedi dan asisten sutradara Desi Nurhayati dari naskah drama karangan Alana Kara. Naskah drama Misi/Sipi dan beberapa naskah drama karangan para mahasiswa PS PBI FBS UNJ ini sebelumya telah diterbitkan dalam Antologi Naskah drama dengan judul yang sama Misi/Sipi. Pementasan dilaksanakan dalam dua sesi, yaitu pada pukul 16.00 WIB dan 20.00 WIB.
Pementasan drama yang merupakan produksi pertama Teater Dentang ini mendapat sambutan yang meriah. Sekitar 550 penonton memadati Gedung Kesenian Miss Tjijih untuk menyaksikan pementasan drama “Misi/Sipi”. Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FBS UNJ,  para dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan dosen Program Studi Sastra Indonesia FBS UNJ, tamu undangan dari Dewan Kesenian Jakarta, dan para orang tua pemain pun turut hadir mengapresiasi pementasan ini.
Dosen pembimbing pementasan ini (Ibu Rahmah Purwahida) dan sutradara (Humaedi) serta pimpinan produksi (Hadi) ketika diwawancarai setelah pementasan menyatakan rasa syukur karena kelancaran berjalannya pementasan ini sekaligus mengucapkan terima kasih kepada para penonton dan segenap pendukung produksi ini. “Alhamdulillah, kami bersyukur semua berjalan lancar. Kami ucapkan terima kasih kepada para penonton dan segenap pendukung produksi ini serta penerbit Jagat Abjad dan Cantrik Pustaka yang telah menerbitkan naskah drama dalam antologi drama Misi/Sipi serta pengelola Gedung Kesenian Miss Tjijih”, kata Ibu Rahmah seraya tersenyum.
Misi/Sipi merupakan lakon yang mengisahkan sebuah negeri mangkrak, di sini semua orang hidup dengan topengnya masing-masing. Hidup mereka penuh kepalsuan. Hal ini membawa mereka pada suatu kebiasaan buruk: tidak peduli. Hingga lambat laun ketidakpedulian mendarah daging, mematikan generasi demi generasi. Misi hanya salah satunya. Namun, bagaimana dengan Sipi? Sipi bukan bagian dari negeri mangkrak. Ia hanya yang terjebak di sana, sebagaimana ia terjebak pada tubuh saudaranya.
Pertunjukan lakon Misi Sipi berakhir pada pukul 22.00 WIB. yang ditandai dengan banyaknya penonton yang mengucapkan selamat dan berfoto bersama para aktor lakon Misi Sipi. Selain itu juga diadakan foto bersama seluruh panitia Teater Dentang dan dosen pembimbing serta segenap pendukung produksi. (Ricky Subagya)