Masih di bulan April, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PS PBSI), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melaksanakan kembali program kegiatan peningkatan mutu perkuliahan. Kali ini, pada Rabu, 13 April 2016, pukul 14.00-16.30, dilaksanakan kegiatan peningkatan mutu perkuliahan Penyuntingan di Q.102 UNJ dalam bentuk Pelatihan Penyuntingan bagi 40 mahasiswa peserta mata kuliah Penyuntingan yang diampu oleh Asep Supriyana, S.S., M.Pd. dan N. Lia Marliana, S.Pd., M.Phil.(Ling.). Kegiatan ini dilakukan dengan mengundang dua dosen tamu. Dosen tamu ini merupakan praktisi di media massa, yang bekerja sebagai editor bahasa di Koran Sindo dan harian Media Indonesia. Kedua dosen tamu selain terlibat dalam melatih penyuntingan, juga bakal membimbing para mahasiswa selama magang penyuntingan di harian Media Indonesia dan Koran Sindo.

Kegiatan peningkatan mutu perkuliahan Penyuntingan ini dibuka oleh Kaprodi PBSI, dilanjutkan perkenalan masing-masing narasumber. Materi pertama disampaikan oleh Suprianto Annaf, M.Pd., editor bahasa surat kabar Media Indonesia (MI), yang mengajak mahasiswa berlatih langsung menyunting naskah mentah berita dari wartawan MI. Suprianto menyuguhkan contoh-contoh kasus kesalahan berbahasa di surat kabar dan bagaimana menyuntingnya. Selanjutnya, materi kedua disampaikan oleh Wina Wiraswati, S.Pd., editor bahasa Koran Sindo, yang berbagi pengalaman bagaimana alur berita dari mulai reporter, redaktur, editor, lay-outer, redaktur, redaktur pelaksana, sampai ke percetakan. Selain itu, kedua narasumber juga membagi pengalaman suka duka menjadi editor bahasa. Keduanya tidak lupa memotivasi mahasiswa Penyuntingan agar selain menjadi pengajar dan pendidik, mahasiswa pun kelak tetap dapat menyalurkan kemampuan dan keahlian lain di bidang jurnalistik dan penyuntingan di media massa, bahkan bisa menjadi editor bahasa untuk buku-buku pelajaran sekolah. Hal ini sudah dicontohkan oleh kedua praktisi tersebut.

Suprianto dan Wina merupakan alumni PS PBSI FBS UNJ. Suprianto tercatat sebagai mahasiswa lulus tercepat di angkatannya tahun 1995, sedangkan Wina yang masuk ke PS PBSI FBS UNJ tahun 2003 ini pernah meraih IP 4,00 selama 2 semester berturut-turut. “Harus bangga menjadi mahasiswa PS PBSI dan berterima kasihlah pada para dosen yang telah membekali materi bahasa dan sastra Indonesia….” demikian secebis pesan Suprianto di sela-sela penyampaian materinya.  Pengalaman kedua narasumber sebagai guru dan dosen luar biasa yang merangkap pula sebagai editor bahasa ini, dijalani selama bertahun-tahun dan bisa dilalui dengan baik. Hal ini mematahkan anggapan bahwa lulusan PS PBSI FBS UNJ selain menjadi guru Bahasa Indonesia, dapat pula berprofesi ganda (dengan tetap dapat mengejawantahkan ilmu pengajaran bahasa dan sastra Indonesia yang telah diperoleh selama kuliah). (NLM)