Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia mendapat kembali kepercayaan menyelenggarakan PPG SM3T memasuki tahun ke-4, sejak 2013. Program PPG SM3T ini dilaksanakan dengan melampaui kegiatan-kegiatan berikut: 1) Workshop Penyusunan Silabus dan Jadwal PPG SM3T Tahun 2016; 2) Orientasi Awal PPG SM3T; Pretest Online PPG SM3T; 3) Workshop SSP PPG SM3T; 4) PPL PPG SM3T di Sekolah Mitra; 5) Seminar PTK; 6) Uji Tulis Lokal; 7) Uji Tulis Nasional; 8) Yudisium; dan 9) Wisuda PPG SM3T.

Pada kegiatan pertama PPG SM3T di tahun 2016 ini, telah dilaksanakan Workshop Penyusunan Silabus dan Jadwal Workshop SSP PPG SM3T Angkatan ke-4 Tahun 2016 pada 15-16 Maret 2016 di Gd PSSG (Sergur) Lantai 5 pada pukul 09.00-15.00. Workshop penyusunan silabus ini diikuti oleh Kaprodi PBSI (N. Lia Marliana, M.Phil.(Ling.)), Koordinator PPG Prodi PBSI (Dra. Suhertuti, M.Pd.), dan tiga dosen Prodi PBSI, yaitu Dra. Sintowati Rini Utami, M.Pd., Edi Puryanto, M.Pd., dan Reni Nur Eriyani, M.Pd..

Pada kegiatan kedua, Kaprodi PBSI dan Koordinator PPG PS PBSI menghadiri pembukaan Orientasi Awal PPG SM3T pada 17-19 Maret 2016 di Aula Latief UNJ. Selanjutnya, pada Minggu, 20 Maret 2016, semua peserta PPG SM3T, termasuk dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sebanyak 23 orang, mengikuti Pretest Online di Gedung Pustikom UNJ lantai 2, pada pukul 07.30-10.00. Kaprodi PBSI mengawas kegiatan tersebut.

Pada Senin, 21 Maret 2016, dimulailah kegiatan Workshop Subject Specific Pedagogy (SSP) bagi peserta PPG SM3T di Gd PSSG UNJ. Prodi PBSI mendapat ruang kelas di lantai 5. Kegiatan Workshop SSP di PS PBSI ini dilaksanakan dalam enam siklus. Siklus pertama, penyusunan perangkat pembelajaran kelas 7 dan 10 semester 1; siklus kedua, kelas 7 dan 10 semester 2; siklus ketiga, kelas 8 dan 11 semester 1; siklus keempat, kelas 8 dan 11 semester 2; siklus kelima, kelas 9 dan 12 semester 1; siklus keenam, kelas 9 dan 12 semester 2; dan diakhiri dengan Penelitian Tindakan Kelas. Semua siklus berjumlah 22 SKS. Siklus pertama diisi oleh Kaprodi PBSI dan Koordinator PPG PS PBSI sebagai instruktur workshop yang sekaligus memberikan orientasi prodi. Selanjutnya, selama 13 hari dengan bobot 4sks, kedua instruktur ini bersama dg Asep Supriana, S.S., M.Pd., mengisi siklus pertama Workshop SSP. Berikutnya terdapat 13 instruktur lain yang akan terlibat mengisi siklus dua hingga siklus enam, yaitu Dra. Sintowati Rini Utami, M.Pd., Dra. Sri Suhita, M.Pd., Siti Ansoriyah, M.Pd., Dr. Fathiaty Murtadho, M.Pd., Reni Nur Eriyani, M.Pd., Drs. Sam Muchtar Chaniago, M.Si., Erfi Firmansyah, M.A., Drs. Krisanjaya, M.Hum., Dr. Siti Gomo Attas, M.Hum., Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd., Edi Puryanto, M.Pd., dan pengisi materi PTK ialah Prof. Dr. Endry Boeriswati, M.Pd.dan Dr. Miftahul Khairah Anwar, M.Hum. Workshop SSP ini berakhir pada 30 Juni 2016.

Pada semester kedua, sekitar bulan Juli, para guru PPG SM3T PS PBSI ini melakukan kegiatan PPL di sekolah mitra, yaitu SMAN 31 Jakarta, SMP Labschool Jakarta, SMPN 216 Jakarta, SMPN 255 Jakarta, dan SMPN 99 Jakarta. Para guru pamong PPL dari sekolah mitra sudah dilibatkan dalam Workshop SSP, baik sebagai instruktur pemberi materi perangkat pembelajaran, maupun sebagai instruktur peerteaching peserta PPG.

Peserta PPG SM3T Prodi PBSI dikenal dengan sebutan “Laskar Bahasa”. Nama yang diberikan oleh Kaprodi PBSI ini juga memiliki semboyan “PPG SM3T pasti bisa! Pasti! Pasti! Pasti!” dan yel-yel penyemangat: “hari ini, besok, dan seterusnya luar biasa, ya!”  mencirikan semangat peserta PPG SM3T Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang tak pernah padam. Telah lulus Laskar Bahasa 1 (2013) sebanyak 24 peserta, Laskar Bahasa 2 (2014) sebanyak 32 peserta, Laskar Bahasa 3 (2015) sebanyak 26 peserta, dan sekarang, tahun 2016 Laskar Bahasa 4 sebanyak 23 peserta.

Kegiatan PPG SM3T ini sepenuhnya didanai oleh Dikti. Para peserta PPG yang seluruhnya berjumlah 242 org peserta PPG (SM3T dan PPG Terintegrasi/PPGT) dari 11 prodi di UNJ ini masih berbeasiswa dan tinggal di Asrama Rusunawa Kampus B UNJ. Mereka menjalani kehidupan berasrama selama pendidikan di UNJ setelah setahun mengabdi mengajar di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) seperti di Papua, Kupang, Sangihe, Kutai, Aceh, dan lain-lain. (NLM)