Sabtu, 17 Juni 2017, pukul 08.00-10.00, Aula Perpustakaan Lantai 1 UNJ dipenuhi para dosen yang menjadi instruktur PLPG. Kesemua instruktur tersebut tidak hanya dari UNJ, tetapi ada pula dari Unika Atmajaya. Mereka mendapat undangan dari LP3M UNJ untuk mendapatkan sosialisasi tentang pelaksanaan kegiatan PLPG pada tahun 2017. Tidak ketinggalan, tampak puluhan instruktur PLPG dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) dari berbagai program studi di FBS.

 

Sebelum sosialisasi diberikan, Sekretaris LP3M (Ibu Dr. Endang) membuka kegiatan sosialisasi PLPG ini secara resmi dan menyampaikan sedikit sambutannya. Selanjutnya, Koordinator Pusat Sertifikasi dan Pendidikan Profesi UNJ, Bapak Dr. Khaerudin  memaparkan penjelasannya mengenai perbedaan PLPG tahun ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tidak hanya mempersoalkan PLPG, pada awal pemaparannya, beliau membahas dahulu tentang PPG.

 

Menurut Bapak Khaerudin, PPG yg saat ini tengah berjalan adalah PPG Prajabatan bersubsidi. Di bawah Ditjen Belmawa, PPG dibagi dua, PPG Prajabatan dan PPG Dalam Jabatan. Keduanya dibagi lagi menjadi PPG bersubsidi dan PPG mandiri atau reguler. Sesuai UU No.14 th 2005 ttg Guru dan Dosen, guru harus profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik (telah mengikuti PLPG Dalam Jabatan).  Hal ini juga berdasarkan Permendikbud Nomor 19 Tahun 2016 dan Kemenristekdikti ttg Sertifikasi Guru. Terdapat 729.119 guru yg belum disertifikasi, terutama banyak dari DKI. Tahun 2017 UNJ mendapat jatah 1.824 guru utk disertifikasi plus 68.176. Tahun 2017 ini, terakhir dilaksanakan PLPG. 

 

Masih menurut penjelasan Bapak Khaerudin, hasil sergur tahun 2016 bahwa peserta 70.757 yang tidak lulus dan UTN Ulang sebanyak 41.278 guru. Total lulus 26.906 (lulus langsung tanpa UTN dan yang lulus UTN). Hanya 13,92% yg lulus UTN pada tahun 2016. sementara itu, PLPG 2017 terjadi perubahan struktur kurikulum. Pembekalan materi secara daring selama 2 bulan. Kemudian diikuti tatap muka sebanyak 100 jp yang meliputi: laporan hasil Pembekalan, pendalaman materi, workshop, peerteaching, dan ujian akhir PLPG. Persyaratan peserta, uji kompetensi, dan syarat kelulusan peserta PLPG tahun 2017 ini sama dengan tahun 2016.

 

PLPG tahun 2017 akan dimulai pada Juli dan Agustus sebagai mentor para guru untuk memberikan pendalaman materi secara online (daring). Oleh sebab itu, dimohon para kaprodi membuat jadwal PLPG. Yang menjadi mentor tidak boleh menjadi instruktur PLPG. Peserta PLPG adalah guru yg diangkat s.d. 30 Desember 2015 dengan persyaratan memiliki NUPTK, D4/S1, aktif mengajar 2 tahun terakhir, belum berusia 60 tahun, pernah ikut UKG 2015 dengan skor minimal 55. LPTK penyelenggara PLPG haruslah prodi relevan, minimal 4 instruktur ber-NRI PLPG relevan dari Ditjen Belmawa Kemenristekdikti.

 

Kisi-kisi materi PLPG dan UTN/UKG dapat diunduh di laman: www.gtk.kemendikbud.go.id.  Ujian akhir PLPG dapat diulang 2 kali jika peserta belum lulus. Pendalaman materi 2 bulan secara daring, lalu mempelajari 2 sumber belajar berupa pedagogik dan profesional. Mentoring dilakukan sebanyak 4x laporan kemajuan hasil mentoring dan di ujung pendalaman materi harus membuat laporan akhir.

 

UNJ akan memonitor kegiatan mentoring. Data nama mentor tiap prodi harus dikirim ke LP3M. Satu orang mentor untuk membimbing 10 guru. Jika SDM kurang, 1 mentor maksimal 20 guru (dalam kondisi khusus). Mentor dan peserta harus mengaktifkan akunnya. Mentor harus mengecek akun peserta. Dalam 1 minggu peserta tidak aktif maka akan diingatkan LP3M. Jika selama 2 minggu tidak aktif juga maka akan digugurkan. Terdapat dua kali belajar mandiri yang dilakukan peserta. Belajar mandiri I mengenai materi pedagogik. Proses mentor dan peserta berdiskusi secara daring. Selanjutnya, belajar mandiri 2-4 materi bidang studi, diikuti peserta aktif. Setiap tahapan belajar mandiri harus dievaluasi dan diberi nilai minimal 65 oleh mentor. Kedua belajar mandiri ini harus dilaporkan dalam kegiatan tatap muka di PLPG. (nlm)