Secara berkala, Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), yang kini disebut Koordinator Prodi ini melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi kemajuan studi bagi para mahasiswa dalam tiga tahun berakhirnya masa studi (yang duduk pada tahun ke tujuh, enam, dan lima). Koorprodi PBSI memimpin rapat ini dihadiri oleh enam mahasiswa dari beragam angkatan. Hanya 17% mahasiswa yang hadir pada sore itu. Ini sudah kesekian kalinya Koorprodi mengundang para mahasiswa yang lambat studi untuk dimonitor kemajuan studinya. Namun memang hanya beberapa mahasiswa saja yang berkomitmen memenuhi undangan Koorprodi PBSI pada Selasa, 2 Mei 2017, pukul 16.00-18.00 di Ruangan Gedung Q lantai 2.

Berdasarkan pertanyaan yang diajukan, mereka memiliki kendala dari dalam diri mereka sendiri, seperti kurang mampunya menuliskan gagasan dan data yang telah dikumpulkan menjadi hasil penelitian. Selain itu, kendala malas datang ke kampus, telah bekerja sebagai guru, pengajar bimbel atau les privat, dan alasan-alasan lain di luar itu seperti kesulitan menemui dosen pembimbing yang memiliki tugas Tridarma Perguruan Tinggi yang tak bisa ditinggalkan.

Pada kesempatan itu pula, sekaligus Koorprodi mendata kembali identitas, judul skripsi, nama PA, nama dosen pembimbing, dan penjelasan apakah kendala yang dihadapi. Koorprodi lalu memberikan saran dan alternatif solusi terkait permasalahan mereka. Mereka pun berjanji melanjutkan pembimbingan dan melakukan apa yang disarankan. (nlm)