Para dosen Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FBS  UNJ melaksanakan Seminar Pendidikan tentang Kurikulum 2013 dan Gerakan Literasi Sekolah di Malaysia bagi para guru di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) Malaysia, dari SD hingga SMA. Kegiatan akademik ini dilaksanakan di Aula SIKL pada Jumat, 31 Maret 2017 pukul 09.00-11.15 waktu Malaysia. Kegiatan seminar ini terselenggara berkat kerja sama yang baik antara Prodi PBSI FBS UNJ dan SIKL Malaysia.

Sekolah Indonesia Kuala Lumpur ini berada di bawah Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kuala Lumpur Malaysia, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur Malaysia. Sekolah ini dikepalai Bapak Agustinus Suharto. Sekolah yang penuh dengan deretan prestasi ini, memiliki 41 guru SIKL dari SD-SMA.  Sayangnya, tidak semua guru bisa mengikuti Seminar Pendidikan di Aula SIKL karena harus berada di kelas. Dengan demikian, hanya 30 guru yang menjadi peserta seminar tersebut.

Para dosen dari Prodi PBSI FBS UNJ menjadi narasumber dalam Seminar Pendidikan tentang Kurikulum 2013 (kurtilas) dan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) ini. Narasumber materi Kurtilas yaitu Ibu Sintowati Rini Utami dan Ibu Reni Nur Eriyani, sedangkan pemateri GLS yaitu Ibu Liliana Muliastuti, Bapak Sam Mukhtar Chaniago, Ibu Sri Suhita, Ibu N. Lia Marliana, dan Ibu Siti Ansoriyah. Semua bahan tayangan secara cetak kemudian diberikan secara resmi kepada Kepala SIKL Bapak Agustinus Suharto oleh para narasumber beserta sertifikat peserta bagi para guru. Pemandu kegiatan seminar ini yaitu Ibu Nunik Heri Wahyuni, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SIKL. Setelah penyajian materi oleh para narasumber, diadakan sesi tanya jawab. Beberapa guru dengan antusias bertanya perihal gerakan literasi sekolah yang memang belum tersentuh Pemerintah Indonesia. Para guru yang bertanya kemudian diberikan cenderamata berupa buku dari Penerbit Raja Grafindo.

Para guru menyatakan terima kasihnya karena diselenggarakannya Seminar Pendidikan mengenai kurtilas dan GLS ini. Hal ini disampaikan saat sesi tanya jawab. Para guru SIKL memang belum pernah mendapat undangan pelatihan kurtilas dan GLS dari Pemerintah Indonesia. Oleh karena itu, untuk mengatasi ketertinggalan informasi, Kepala SIKL beberapa waktu lalu pernah mengundang Kepala Puskurbuk Bapak Tjipto Soemadi datang ke SIKL untuk menjelaskan tentang Kurikulum 2013 dan revisinya. Selain itu, untuk menanggulangi miskinnya info tentang GLS, para guru dan siswa SIKL mengakses berbagai informasi di internet. Namun, tetap saja para guru SIKL mengakui bahwa informasi itu takkan sama apabila belum mengikuti pelatihan atau seminar secara langsung dari narasumber ahlinya. Oleh sebab itu, seminar pendidikan ini dianggap perlu dan  penting dilakukan bersamaan dengan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan Mahasiswa Prodi PBSI FBS UNJ di sekolah tersebut.(nlm)