Pada Senin, 6 Maret 2017, mahasiswa delegasi IMABSII Jawa Madura dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) yaitu Wisnu Ismaya dan Aji Rafdhi mengikuti kegiatan IMABSII di Universitas Negeri Solo. Setiba di FKIP UNS, dua delegasi prodi ini langsung disambut hangat panitia. Kemudian mereka menginap di hotel yang berjarak 150 meter dari Gedung FKIP UNJ. Hotel mereka selama di Solo ternyata hotel khusus milik kampus dan berlokasi di lingkungan kampus juga yaitu hotel UNS Inn.

Acara dimulai dengan kegiatan ramah tamah di Resto UNS Inn yang terdiri atas pembukaan acara Muswil, sambutan-sambutan, makan malam bersama, penampilan dalang (wayang sederhana), perkenalan tiap wilayah peserta, dan diakhiri pembacaan tata tertib kegiatan. Pada pukul 23.00 WIB acara selesai.

Pada keesokan harinya, Selasa, 7 Maret 2017, dilaksanakan kegiatan seminar dengan yang diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars IMABSI; laporan ketua pelaksana muswil; sambutan dari koordinator wilayah Jawa Madura, Sekretaris Jenderal, Kaprodi PBI FKIP UNS, dan Dekan FKIP UNS yang sekaligus membuka acara tersebut; dan penampilan tarian dari penyelenggara. Setelah pembukaan selesai, acara dilanjutkan dengan seminar yang pertama bersama narasumber yang merupakan salah satu sastrawan Indonesia asli Surakarta yaitu Sosiawan Leak. Beliau memberikan materi mengenai kenapa harus menulis dan bersastra, alasan untuk menulis bersastra, dan memberikan motivasi kepada peserta untuk menulis apapun yang ada di benak kita. Beliau juga memberikan sebuah essai atau selebaran materi yang diberikan kepada peserta. Esai itu berupa sastra yang sudah global dan mengikuti zaman. Menurutnya, sastra adalah bidang yang holistik dan berkarakter. Sebelum ia menutup seminarnya, ia juga memberikan sebuah aksi pembacaan puisinya sendiri yang memukau dan sangat berapi-api. Jadi menulis dan bersastralah sebelum sastra dilarang.

Kemudian acara dilanjutkan dengan seminar kedua sampai pukul 16.00 yaitu tentang proses menulis kreatif bersama narasumber Titi dan Dr. M. Rohadi. Mereka memaparkan tentang bagaimana proses kreatif dapat terjadi, langkah-langkah menulis sebuah karya, tips-tips mudah agar para peserta terangsang untuk menulis dan tentang pentingnya sebuah daya literasi seseorang. Mereka juga berpesan bahwa berliterasi sangatlah membutuhkan pemahaman informasi, niat, dan komitmen. Selain itu, langkah mudah untuk meningkatkan daya literasi adalah membaca, menulis, memublikasikan, dan berbagi dengan komunitas. Dengan begitu kita akan memiliki nama untuk lebih percaya diri lagi dalam berliterasi dan membuat karya.

Pada pukul 16.00 WIB diadakan penetapan agenda musyawarah,  setelah itu dilanjutkan dengan sidang pleno I yang berisikan tentang pembahasan agenda acara, tata tertib sidang muswil, dan rakerwil V wilayah II Jawa-Madura. Setelah sidang pleno selesai, agenda sidang pleno II diselenggarakan. Agenda tersebut membahas tentang pemilihan dan pengesahan presidium sidang tetap yang sebelumnya dipimpin oleh presidium sementara. Lalu dilanjutkan dengan sidang pleno III yang membahas dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban (LPJ) dan mendemisionerkan pengurus wilayah Jawa-Madura Periode 2015-2017.

Pada Rabu, 8 Maret 2017 acara dimulai dengan sidang pleno IV yang memilih dan menetapkan koordinator wilayah II Jawa-Madura periode 2017-2019. Pemilihan diadakan dengan mengajukan diri atau diajukannya diri oleh orang lain untuk menjadi calon korwil. Ada banyak nama yang diajukan untuk menjadi calon. Namun sebagian besar menolak dan keberatan dengan pengajuan tersebut. Tersisalah 3 nama yang siap menjadi calon, yaitu Fathi dari UNTIRTA Banten, Hasan dari UST Yogyakarta, dan Wisnu Ismaya dari UNJ Jakarta. Lalu ketiga calon ini diwajibkan menulis visi serta misi dalam waktu yang sangat singkat. Setelah siap, ketiga calon pun mempresentasikan visi misi tersebut. Setelah itu agenda dilanjutkan dengan sesi debat calon kandidat yang terdiri atas 3 sesi dan pertanyaan dari tiap koordinator daerah.

Debat berakhir, pemilihan pun diadakan. Masing-masing universitas hanya dapat 1 suara untuk pemilihan ini. Perhitungan suara diadakan, hasil akhir pun sudah nampak dan terlihat. Sayang delegasi dari UNJ, Wisnu Ismaya gagal dalam pemilihan tersebut karena hanya mendapatkan 4 suara dari 28 suara yang masuk. Kemudian calon yang lain sama-sama mendapatkan suara 12, hal yang langka dan harus diadakannya pemungutan suara putaran kedua.

Pemungutan suara putaran kedua dimulai, satu-persatu delegasi memasukkan suaranya ke kotak suara. Setelah semua suara sudah masuk, perhitungan kembali dimulai. Suara masing-masing kandidat sangat ketat perolehannya. Namun hasil akhir lebih berpihak kepada calon dari Banten, Fathi. Hanya berselisih 2 suara saja dengan Hasan dari 28 suara yang masuk. Lalu agenda dilanjutkan dengan menetapkan secara resmi kowil yang baru dan foto bersama.

Sidang komisi berakhir, dilanjutkan dengan sidang pleno VI yang memaparkan hasil sidang komisi dan pengesahan program kerja tiap departemen. Setalah dipaparkan dan disahkan, dilanjutkanlah dengan sidang pleno VII tentang penetapan tuan rumah muswil wilayah II Jawa-Madura tahun 2019. Terpilihlah UNEJ Jember sebagai tuan rumah muswil tahun 2019.

Setelah isoma, agenda ditutup dengan pengesahan dan penutupan seluruh agenda sidang muswil dan rakerwil wilayah II Jawa-Madura.

Pada Kamis, 9 Maret 2017, Hari ini hari yang dinanti para peserta, tak ada lagi duduk seharian dalam persidangan. Dijadwalkan, seluruh peserta diajak berekreasi di sekitar Kota Surakarta. Pukul 07.00 setelah peserta semua sudah siap dengan menggunakan baju yang sama yaitu kaus hitam lengan panjang bergambarkan logo acara. Peserta diajak ke Argobudaya UNS, semacam Colleseum kecil, teater terbuka khusus pementasan seni dan budaya di kampus tersebut. Setelah sarapan, acara dilanjutkan dengan pementasan sastra dan unjuk kebolehan dari tiap-tiap delegasi universitas se-Jawa dan Madura. Ada yang menampilkan pembacaan puisi, musikalisasi puisi, bahkan ada pula yang menampilkan standup comedy.

Seusai tiap delegasi menampilkan kebolehannya dalam bidang kesusastraannya, para peserta diajak panitia penyelenggara berekreasi ke salah satu destinasi wisata yaitu Keraton Surakarta menggunakan bus dinas perhubungan yang bekerja sama dengan pihak panitia penyelenggara. Waktu yang ditempuh dari kampus UNS menuju keraton kira-kira hanya 15 menit. Kesan berbeda universitas tiba-tiba sirna begitu saja tertutupi oleh keakraban yang telah terjalin selama berlangsungnya acara muswil.

Sesampainya di keraton, peserta difasilitasi dua pemandu wisata yang mahir dalam beberapa bahasa asing seperti bahasa Jepang, Spanyol, Belanda, dan tentunya bahasa Inggris. Peserta pun diajak berkeliling keraton yang luasnya mencapai 58 hektar. Namun sayangnya, hanya 1 hektarlah luas keraton yang boleh disinggahi. Sambil berjalan melihat-lihat keraton dan museum Kasunanan Surakarta, pemandu wisata menjelaskan dengan detail sejarah dan seolah-olah peserta ikut dan masuk dalam sejarah yang diceritakannya. Suasananya sangatlah asri, terdapat beberapa abdi dalem keraton yang setia bekerja kepada sultan di dalam sana. Terdengar suara kicauan burung dan samar-samar musik gamelan khas tempat itu yang rutin dimainkan tiap hari bergantian. Pemandu wisata juga menceritakan bahwa setiap kegiatan, setiap barang dan setiap sikap yang terdapat di dalam keraton punya nilai filosofis tersendiri. Sungguh pengalaman yang sangat bermanfaat dan menyenangkan buat para peserta.

Selain keraton, peserta juga diajak ke sebuah masjid besar, masjid ikonik kota Solo yaitu Masjid Kagungan Surakarta. Desain arsitekturnya yang khas akan joglonya dan ada sedikit unsur kolonialnya membuat sedap dipandang. Oleh karena struktur bangunannya yang masih tradisional, sirkulasi udaranya jadi sempurna dan membuat peserta betah beribadah dan bersantai-santai di sana.

Selepas itu, peserta diberikan waktu hingga pukul 19.00 oleh panitia untuk berkeliling bebas dan berbelanja oleh-oleh khas kota itu di sekitaran pasar Klewer dan alun-alun kota. Terdapat pakaian macam batik-batik, jajanan, cenderamata khas lainnya di sana. Lalu, acara dilanjutkan dengan mengunjungi teater atau sanggar Sriwedari tempat pertunjukan wayang orang rutin diadakan. Perjalanan kira-kira 15 menit dari alun-alun kota. Sesampainya di sana, peserta langsung menempati kursi teater yang telah disediakan. Pertunjukan tersebut menggunakan bahasa Jawa kromo yang sulit dimengerti oleh peserta.

Pada Jumat, 10 Maret 2017, serangkaian kegiatan di Solo ini berakhir. Acara ditutup dengan sarapan bersama dan penyampaian pesan kesan dari tiap peserta dan panitia. Setelah acara ditutup, beberapa peserta ada yang langung pulang ke tempat asalnya, ada juga yang menunggu sore hari. Dua mahasiswa delegasi UNJ sudah memesan tiket kereta pada pukul 17.00 kembali menuju kota metropolitan. (Wisnu Ismaya)