​Kegiatan perkuliahan di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FBS UNJ tak sekadar tatap muka dan teori di dalam kelas, tetapi ada pula kegiatan di luar kelas (outing class). Salah satu di antaranya kegiatan Writing Supercamp (WSC) dan Writing Supertrip (WST) dalam beberapa mata kuliah di Prodi PBSI.

Selasa, 13 Desember 2016 kelas 3PB2 Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) mengadakan  kegiatan Writing Supertrip  (WST) ke Kampung Budaya Sindangbarang Bogor. Kegiatan Writing Supertrip ini dilaksanakan guna memperoleh data untuk penulisan artikel ilmiah pada mata kuliah Keterampilan Menulis Kritis Ilmiah yang diampu oleh ibu Dr. Siti Anshoriah, M.Pd.

Kegiatan ini diawali dengan pertunjukan pementasan angklung gubrag oleh warga setempat sebagai tanda penyambutan kedatangan tamu dari luar kampung budaya tersebut. Selain itu, para mahasiswa juga diberi hidangan jamuan khas kampung budaya tersebut, seperti teh tawar hangat, kacang rebus, pisang rebus dan bandrek, minuman rasa jahe yang menghangatkan.

Setelah agenda penyambutan, kami masuk ke dalam kegiatan inti. Kegiatan inti dimulai sekitar pukul 09.40, dengan agenda pengenalan budaya Sunda secara teori dan penjelasan sejarah singkat berdirinya Kampung Budaya Sindangbarang tersebut. Setelah itu beranjak ke agenda berikutnya yaitu pengenalan angkung gubrag yang menjadi salah satu pewarisan budaya di kampung tersebut yang sampai saat ini masih dijaga keutuhan tradisinya, di sini para mahasiswa diajarkan bagaimana cara memainkan angklung gubrak dan dapat memainkannya secara langsung. Dengan pengenalan alat musik tradisional tersebut serta belajar memainkannya langsung dapat menambah rasa cinta terhadap tanah air dan mengingatkan kita bahwa Indonesia sangat kaya dengan budayanya.

Selain dikenalkan dan mempelajari alat musik angklung gubrak ini, para mahasiswa diajak  mengenali lebih banyak lagi kebudayaan yang ada di kampung budaya ini. Di antaranya, kebiasaan masyarakat kampung menumbuk padi, berlatih tari jaipong, dan kami diajak untuk berlatih ilmu bela diri secara langsung, yang bernama bela diri Cimande. Bela diri Cimande ini merupakan bela diri yang cukup terkenal sebagai budaya yang dimiliki masyarakat Jawa Barat.

Di penghujung agenda, para mahasiswa diajak turun langsung menanam padi di sawah dan menangkap ikan. Agenda-agenda positif ini memberikan ilmu baru serta menambah wawasan kepada mahasiswa kelas 3PB2 Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, bahwa Indonesia kaya dan kita bangga menjadi bagian Indonesia yang kaya akan keragaman budayanya. Selain tentu saja tujuan utamanya untuk menggali topik-topik penulisan dan ide-ide kreatif yang akan dikembangkan dalam menulis artikel ilmiah. (Yoan)