Pada Selasa, 22 Juni 2021, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) melaksanakan kegiatan “Berbagi Praktik Baik Meng-HKI-kan Luaran Perkuliahan”. Rasionalitas dari pelaksanaan kegiatan adalah sebagai upaya peningkatan capaian salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu kuantitas Hak Kekayaan Intelektual (HKI) para dosen. Kegiatan ini menyambung prestasi Fakultas Bahasa dan Seni yang meraih predikat sebagai Fakultas Terbaik II Bidang Hak Kekayaan Intelektual Tahun 2020 dalam Penghargaan LPPM UNJ Award pada 9 Juni 2021 yang lalu. Tercatat 20 karya dosen FBS terdaftar dalam HKI, diantaranya: puisi, lagu, poster, rekaman video, dan karya sinematografi. Prestasi yang ditorehkan ini tentunya menjadi tanggung jawab bersama para dosen, khususnya dosen muda, untuk mempertahankan bahkan meningkatkannya pada tahun-tahun mendatang. Dengan potensi dan peluang besar yang dimiliki, mereka dituntut untuk mencipta, mengkarsa, dan menorehkan catatan prestasi dalam portofolio masing-masing agar bisa memberikan kontribusi langsung terhadap pencapaian HKI FBS.
Menilik pada rasionalitas inilah, maka tujuan dari kegiatan Berbagi Praktik Baik adalah untuk memotivasi dan menumbuhkan semangat para dosen muda, selalu berinovasi dan berkarya melalui proses-proses perkuliahan yang dijalaninya sehingga mereka mampu melahirkan output yang dapat di-HKI-kan.
Kegiatan Berbagi Praktik Baik dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting dan dikemas dalam atmosfir akademik yang hangat dan luwes. Didampingi oleh Dekan dan Wakil Dekan II, para dosen muda yang merupakan peserta kegiatan, berinteraksi secara positif berbagi pengalaman dan pengetahuan seputar HKI. Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Wakil Dekan II, Dr. Dian Herdiati, M.Pd. Beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dekan FBS, Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd. atas inisiasi untuk mengerahkan dosen-dosen muda FBS berkiprah dan berkarya, yang secara tidak langsung, kegiatan ini menjadi bagian dari peningkatan kualitas tenaga pendidik FBS. Selain itu, ucapan terima kasih juga disampaikan kepada narasumber, Etsa Purbarani, M.Pd. dan moderator Wahyu Tri Widyastuti, M.Pd. serta semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan.
Dekan FBS mengatakan dalam sambutannya, “Saya sangat ingin kawan-kawan dosen muda, calon-calon pemimpin FBS masa depan memiliki kebiasaan baik untuk berbagi praktik baik sehingga tidak ada dosen yang tertinggal. HKI saat ini merupakan butir poin yang masuk dalam remun sehingga manfaatnya tidak atau bukan hanya untuk lembaga tetapi juga untuk kita juga.” Selain itu, Liliana juga memotivasi peserta agar dapat mempertahankan bahkan meningkatkan prestasi FBS sebagai fakultas terbaik II untuk pemerolehan Bidang HKI se-UNJ melalui kontribusi para dosen muda FBS.
Pemaparan materi oleh Etsa Purbarani, M.Pd. mengisi sesi lanjut kegiatan, diawali dengan mengenal apa itu HKI, kategori produk yang bisa di-HKI-kan, manfaat HKI bagi dosen, dan langkah-langkah pengajuan HKI. Sesi inti ini berlangsung interaktif antara pemateri dan peserta. Etsa Purbarani melibatkan peserta dalam setiap pemaparannya untuk saling mengungkapkan pendapat serta pengalaman masing-masing dalam meng-HKI-kan luaran perkuliahan. Interaksi terus berlanjut hingga memasuki sesi diskusi. Para peserta mengajukan berbagai pertanyaan seputar permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi selama meng-HKI-kan luaran. Pertanyaan juga ditujukan kepada Dekan FBS menyoal prosedur HKI yang harus dicermati. Dekan FBS, Wakil Dekan II FBS, serta Koordinator Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, yang turut hadir, juga ikut membagikan pengalaman mereka sehingga hal ini memberikan pemahaman dan wawasan yang lebih luas kepada para peserta. Tak ketinggalan pula beberapa saran diteruskan kepada rekan dosen agar mereka semakin terdorong untuk berpartisipasi aktif dalam pencapaian HKI. Sungguh kegiatan berbagi ini sarat dengan nuansa saling menyemangati dan mendukung dalam upaya meningkatkan produktivitas.
Berbagi Praktik Baik sampailah di penghujung acara dengan simpulan yang disampaikan oleh moderator, Wahyu Tri Widyastuti. HKI sangat penting terutama bagi civitas akademika khususnya dosen karena melalui HKI inilah, karya akademisi memperoleh rekognisi dan hak paten yang sangat berimplikasi pada rekam jejak portofolio dan penghargaan. Selain itu, pemerolehan HKI bagi dosen berkorelasi langsung dengan pencapaian IKU yang muaranya tentulah pada akreditasi prodi, fakultas, serta universitas. “HKI penting bagi dosen untuk rekognisi, meningkatkan finansial, serta meningkatkan citra positif institusi, UNJ,” ungkap Ibu Dekan. Terakhir, Ibu Dekan menutup kegiatan dengan slogan, “Mari bergandeng tangan, maju bersama, jayakan FBS”. (hp/ren)